Ada Kondom Rasa Rendang, Wagub Sumbar: Ini Tidak Benar

Ada Kondom Rasa Rendang, Wagub Sumbar: Ini Tidak Benar

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit (Foto: Rahmadi/langgam.id)

Langgam.id – Ribut-ribut pemberitaan sebuah perusahaan di Malaysia yang memproduksi alat kontrasepsi atau kondom varian rasa rendang, membuat Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Nasrul Abit terkejut.

“Ini tidak benar. Rendang itu masakan kebanggaan kita,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (4/9/2019).

Nasrul meminta masyarakat di Sumbar tidak terpancing atas pemberitaan dan informasi tersebut. Sebab, rendang asli Ranah Minang tidak pernah dibuat macam-macam.

Dia menegaskan, rendang yang sebenar-benarnya adalah rendang yang dibuat dan keluar dari Sumbar.

“Kita perkuat saja randang asli Sumbar ini dari sektor halal dan kesehatannya. Sehingga tidak perlu kita mengurusi mereka yang membawa nama rendang tersebut,” katanya.

Sebelumya, sejumlah pemberitaan media online nasional memuat tentang adanya alat kontrasepsi dengan cita rasa rendang. Perusahaan di negeri Jiran ini membuat alat kontrasepsi rasa randang untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-62 Malaysia pada Sabtu (31/8/2019).

Hanya saja, alat kontrasepsi rasa randang ini hanya akan dijual dalam periode terbatas. Alat kontrasepsi yang diberi nama Super Sentive Perisa rendang ini dijual dengan harga RM5.85 (Rp19.300) perkotaknya berisikan tiga buah kondom. (Rahmadi/RC)

Baca Juga

Wilmar Serahkan 6 Ton Bantuan Beras dan Minyak Goreng untuk Korban Bencana di Sumbar
Wilmar Serahkan 6 Ton Bantuan Beras dan Minyak Goreng untuk Korban Bencana di Sumbar
KLHK Serahkan 23 Ton Bantuan untuk Sumbar, Mahyeldi: Dukungan Terus Mengalir
KLHK Serahkan 23 Ton Bantuan untuk Sumbar, Mahyeldi: Dukungan Terus Mengalir
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menerima bantuan dari Tim Solidaritas Palestina Bersama Rakyat Indonesia untuk korban banjir di Sumatra.
Gubernur Terima Bantuan dari Warga Palestina untuk Korban Bencana Sumbar
Pemprov Sumbar meminta pemerintah pusat untuk mengembalikan dana efisiensi daerah yang ditarik Kementerian Keuangan sebesar Rp2,6 triliun
Kerugian Akibat Bencana Sumbar Rp4 T, Gubernur Minta Pusat Kembalikan Dana Transfer Daerah Rp2,6 T
Ilustrasi bayar pajak kendaraan. (FOTO: IST)
Sampai Kapan Pemutihan Pajak Kendaraan di Sumbar? Ini Batas Waktu dan Syarat Lengkapnya
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan bahwa penanganan dampak bencana hidrometeorologi tidak boleh dibebankan
Percepat Penanganan Bencana, Gubernur Minta Daerah Tak Terdampak di Sumbar Beri Dukungan