Langgam.id - Sapi kurban asal Kabupaten Pesisir Selatan bakal dilengkapi dokumen sehat. Langkah itu diambil dinas pertanian setempat guna mewaspadai penyakit kulit dan kuku (PMK) pada ternak jelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 2022.
Kepala Dinas Pertanian Pesisir Selatan Madrianto mengatakan, permintaan sapi kurban ke daerahnya masih tinggi tahun ini. PMK pada ternak ternyata tidak mempengaruhi permintaan pasar.
Meski begitu, pengawasan harus ditingkatkan mengingat penularan PMK pada ternak terus terjadi di sejumlah daerah. Sebagai salah satu kabupaten pemasok sapi kurban, pihaknya harus menjamin kesehatan hewan yang diniagakan.
"Permintaan sapi masih sama dengan tahun sebelumnya. Hal itu dapat dilihat dari survey yang dilakukan petugas ke sejumlah masjid dan musala, di seluruh kecamatan," katanya.
Menurut Madrianto, demi memberikan rasa aman, hewan kurban akan dilengkapi dengan surat keterangan sehat. Kemudian, disertakan nagari asal hewan sebagai informasi bagi masyarakat.
Jaminan melalui berbagai bentuk dokumen itu dilakukan, karena Pesisir Selatan hingga saat ini masih menjadi salah satu daerah pemasok hewan kurban, terutama jenis sapi bagi beberapa daerah lainnya di Sumbar.
Selain masjid dan musala, katanya, permintaan hewan kurban juga dilakukan kaum atau suku, instansi pemerintah baik daerah maupun vertikal, BUMN, perusahaan serta juga paguyuban-paguyuban dan kelompok arisan.
Dinas Pertanian Pesisir Selatan juga akan menurunkan 26 petugas kesehatan hewan (Keswan) ke lapangan untuk lebih memaksimalkan pengawasan. Petugas akan secara aktif melakukan pemantauan perniagaan hewan kurban, baik untuk kebutuhan dalam daerah, maupun yang akan dikirim ke luar daerah.
Baca Juga: Persiapan Jelang Idul Adha, Pemprov Sumbar Antisipasi PMK pada Ternak
Sisi lain, dia menyarankan agar daging kurban tetap sehat dan aman dikonsumsi, panitia kurban diminta tidak membungkus daging tersebut dengan kresek berwarna hitam.
---