Warga Lubeg Cemaskan Banjir Karena Penyempitan Parit dan Kebiasaan Buang Sampah

Parit

Parit di Lubuk Begalung sering meluap dan sebabkan banjir. (Fath/langgam.id)

Langgam.id – Banjir menggenangi beberapa titik di Kecamatan Lubuk Begalung (Lubeg), Kota Padang, Kamis (10/9/2020). Warga menyebutkan penyempitan parit dan kebiasaan membuang sampah sembarangan menjadi penyebab banjir yang datang seiring tibanya musim penghujan.

Rina, warga RT 03 RW 04, Kelurahan Parak Laweh, mengaku banjir tersebut disebabkan karena parit yang berada di belakang rumahnya dipersempit. Penyempitan parit tersebut berawal dari pemilik tanah yang berencana membangun perumahan.

“Di belakang (rumah) saya kan aliran parit. Tapi dulu parit itu agak lebar. Jadi yang punya tanah di seberang itu paritnya dia dam, jadi paritnya itu sekarang kecil,” ungkap Rina.

Baca juga: Hujan Deras Sejak Dini Hari, Banjir Kepung Padang

Penyempitan parit tersebut terjadi pada tahun 2018 saat Rina masih menjabat sebagai Ketua RT setempat. Rina mengaku, warga sudah mengajukan perlawanan kepada pemilik tanah namun tidak digubris.

“Ada sih ada (perlawanan), cuman diabaikan. Laporan masyarakat diabaikan saja, ndak di gubris,” ujarnya.

Sementara itu, Dewi warga RT 01, RW 03, Kelurahan Banuaran Nan XX menambahkan, kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah di parit juga menjadi penyebab banjir.

“Kalau orang disini engga (membuang sampah pada tempatnya), padahal mereka keluar rumah juga. Tapi kalau membuang sampah tetap di parit ini. Apalagi subuh-subuh orang-orang berpacu (untuk membuang sampah),” ucap Dewi.

Dewi menyayangkan di sekitar tempat tinggalnya tidak ada Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Hal inilah, menurut Dewi, yang mendorong warga untuk membuang sampah di parit.

“Seharusnya ada lah dekat sini satu (TPS), jadi orang bisa juga mudah. Ini jauh, kalau bagi yg punya motor okelah, kalau gak punya gimana? Makanya mungkin karena itu orang-orang buang sampah disini,” lengkap Dewi. (Fath/Amalia/ABW)

Tag:

Baca Juga

Total kerugian sementara akibat bencana hidrometeorologi yang melanda Sumbar mencapai Rp1 triliun lebih. Hal itu diketahui dari data yang
BPBD Evakuasi 16 Jenazah Korban Galodo Silaing Jembatan Kembar
Terisolir Akses Putus, Warga di Sejumlah Nagari di Palembayan Butuh Bantuan Sembako
Terisolir Akses Putus, Warga di Sejumlah Nagari di Palembayan Butuh Bantuan Sembako
Proses evakuasi korban banjir bandang atau galodo di Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, Jumat (27/11/2025. BPBD
Rekap Bencana Sumbar: 88 Meninggal, 85 Orang Hilang
Sejumlah bangunan SD, jembatan, rumah ibadah hingga jalan mengalami rusak berat akibat banjir bandang yang melanda Kota Padang.
Tiga SD dan Lima Jembatan di Padang Rusak Berat Diterjang Banjir
Banjir bandang merendam pemukiman wawrga di Kota Padang, Jumat (28/11/2025). BPBD
Update Banjir Bandang Kota Padang: 9 Orang Meninggal Dunia
Proses evakuasi korban banjir bandang atau galodo di Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, Jumat (27/11/2025. BPBD
Rekap Bencana Kabupaten Agam: 74 Korban Meninggal, 78 Orang Hilang