Langgam.id - Pendistribusian bantuan untuk warga terdampak gempa di Kabupaten Kepulauan Mentawai masih mengalami kendala. Hal ini membuat sejumlah warga bertahan di pengungsian dengan seadanya.
Hingga pagi ini, Rabu (31/8/2022), sebanyak 494 keluarga dengan total 2.326 jiwa masih bertahan di perbukitan yang dijadikan lokasi pengungsian. Mereka tersebar dari tujuh dusun di Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat.
"Situasi di pengungsian saat ini, tadi siang bantuan dari BNPB sudah datang, berpusat di kecamatan. Pendistribusian baru bisa untuk dua dusun," kata Kepala Desa Simalegi, Jaret dihubungi Langgam.id, Selasa (30/8/2022) malam.
Jaret mengatakan, dua dusun yang telah mendapat pendistribusian bantuan itu yakni Betaet Utara dan Selatan. Di kawasan ini terdapat 246 kepala keluarga.
"Dua dusun sudah dapat pembagian bantuan seperti tikar, kasur, bantal termasuk kebutuhan sembako," jelasnya.
Sedangkan warga di lima dusun yang belum tersentuh bantuan tersebut di antaranya Saboilogkat, Sute'uleu, Muara Selatan, Muara Utara dan Sakaladhat.
Jaret mengungkapkan, terdapat sejumlah kendala dalam pendistribusian belum merata tersebut. Salah satunya akses antar dusun cukup jauh dan jalur darat yang minim.
"Mohon maaf di lima dusun belum. Karena bantuan belum semuanya didistribusikan. Karena Simalegi luas dan setiap dusun jauh sampai 5-7 kilometer. Jalan darat juga minim, per dusun lewat jalur laut tapi cuaca tidak memungkinkan," tuturnya.
Seperti diketahui, gempa berturut-turut terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Senin (29/8/2022). Gempa cukup kuat bermagnitudo 6,4 hingga terasa sampai ke Kota Padang dan sekitarnya.
Baca Juga: Malam Ini, Ribuan Warga Mentawai Masih Bertahan di Pengungsian
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, guncangan gempa membuat fasilitas umum rusak. Terdapat empat bangunan rusak, yakni dua sekolah (SMP dan SD), puskesmas serta gereja.
—