Langgam.id - Sebuah video berisi ajakan menantang mahasiswa untuk menurunkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial (medsos). Informasinya, kata-kata “pembakar” semangat demonstrasi itu dilontarkan oleh salah seorang anggota DPRD Sumatra Barat (Sumbar) Hidayat, ketika menggelar audiensi dengan perwakilan mahasiswa yang berunjuk rasa di kantor DPRD Sumbar, Rabu (26/9/2019) kemarin.
Dalam cuplikan video itu, Hidayat mengajak mahasiswa untuk menurunkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ajakan tersebut sontak dijawab teriakan sepakat oleh puluhan mahasiswa yang berada di ruang khusus I DPRD Sumbar.
“Kami bukan pembuat undang-undang adik-adik. Itu kerjaannya DPR. Kalau mau gampang, buat rekomendasi hari ini, turunkan presiden Jokowi, berani nggak?" Tanya Hidayat kepada perwakilan mahasiswa.
Suara keras dari puluhan mahasiswa pun menjawab pertanyaan Hidayat dengan serempak: “Berani”.
Dalam video itu, Hidayat bahkan sampai tiga kali menanyakan hal tersebut dan jawaban mahasiswa lagi-lagi sama yakni: berani.
Namun, salah seorang perwakilan mahasiswa tampak membantah pernyataan Hidayat. Ia mengingatkan rekannya agar tidak terprovokasi dengan pernyataan Hidayat.
“Kawan-kawan ingat tujuan kita ke sini, jangan terprovokasi. Tujuan kita tidak ada menurunkan Jokowi," katanya.
Salah seorang mahasiswa yang ikut berdemo ke DPRD Sumbar, Muhammad Jalal membenarkan adanya pertemuan antara mahasiswa dengan anggota DPRD Sumbar Hidayat, seperti dalam video yang beredar. Ia mengaku ikut berada dalam ruangan saat pertemuan itu berlangsung.
“Iya. Saat itu kita bertemu dari fraksi Gerindra, Hidayat. Agendanya saat itu mahasiswa audiensi dengan anggota DPRD Sumbar," kata Jalal saat dihubungi langgam.id, Kamis (26/9/2019).
Menurut Jalal, pertemuan tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB sore di kantor DPRD. Ia juga mengaku, jika Hidayat saat itu memancing emosi mahasiswa.
Terpisah, anggota DPRD Sumbar Hidayat membenarkan pertemuan dan ucapan di dalam video tersebut. Menurutnya, lontaran itu spontan terjadi karena ia juga terpancing karena mahasiswa berebut menyuarakan aspirasi.
“Saya akui terpancing. Memang background saya sebagai aktivis dan mantan wartawan, maka saya katakan oke bagaimana kalau isunya kita turunkan Jokowi. Itu benar saya yang mengatakan dan faktanya seperti itu,” kata politisi partai Gerindra itu membenarkan kepada langgam.id melalui telepon selulernya, Kamis (26/9/2019).
Namun, Hidayat mengakui, statment tersebut terlontar di kondisi yang tidak tepat. “Itu serius saya katakan, tidak direncanakan. Betul-betul tanggungjawab saya sebagai pribadi, sebagai anggota fraksi. Karena memang sudah memuncak juga. Namun harus di ingat, sebelum statmen saya ke luar, demonstran sudah masuk ke ruang sidang utama, ruang paripurna dan melakukan tindakan pengrusakan terhadap fasilitas di ruang sidang utama,” tegasnya. (Rahmadi/Irwanda/RC)