Langgam.id - Setelah 22 kasus positif dari dua klaster di Padang Panjang, Pemerintah kota (Pemko) memperketat penerapan protokol kesehatan di kota dingin itu. Pemko bersama instansi terkait akan menggelar razia protokol kesehatan di Padang Panjang. mulai Senin (7/9/2020) hari ini.
Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Padang Panjang mengumumkan hal tersebut di akun facebook resminya. "Mulai hari ini, Senin, 7 September 2020 Pemko Padang Panjang bersama instansi terkait akan mengadakan razia protokol kesehatan di wilayah Padang Panjang," sebut pengumuman itu.
Masyarakat diimbau untuk memakai masker bila keluar rumah, menjaga jarak aman sesama warga, mencuci tangan pakai sabun setelah memegang benda, menghindari kontak fisik dan menghindari kerumunan. Pengumuman itu juga menyebut, mereka yang tak mengindahkan akan dapat sanksi.
Sebelumnya, pada Minggu (6/9/2020), Kepala Dinas Kesehatan Padang Panjang Nuryanuwar mengatakan, 22 pasien baru itu ditemukan positif Covid-19 berdasarkan tracing dari pasien positif yang berasal dari klaster kampung Manggis dan klaster di Yarsi Bukittinggi.
Sementara, Wali Kota Fadly Amran dalam pertemuan pengurus partai politik menyebutkan, pandemi Covid-19, telah memberikan dampak yang signifikan terhadap jalannya pembangunan di Kota Padang Panjang. Hal itu terkait adanya refocusing anggaran.
"Namun demikian, kami akan berusaha keras untuk dapat menurunkan angka kemiskinan di Kota Padang Panjang sesuai dengan visi misi Kota Padang Panjang yang telah ditetapkan," kata Fadly, sebagaimana dirilis Diskominfo Padang Panjang.
Fadly juga menandaskan bahwa Pemko akan segera mengeluarkan keputusan terkait adanya penambahan terkonfirmasi positif Covid-19 yang terjadi di Kota Padang Panjang. "Saat ini status Kota Padang Panjang pada kondisi kuning, namun jika terjadi peningkatan menjadi oranye, Pemko akan mengeluarkan keputusan dan regulasi terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan," ujarnya.
Hal yang sama, juga ditambahkan oleh Wawako Asrul terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat yang perlu untuk dilakukan monitoring dan evaluasi secara intensif untuk memutus penyebaran Covid-19. (*/SS)