Berita terbaru dan terkini hari ini: Latihan fisik pada bulan puasa perlu dilakukan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan.
Langgam.id - Berpuasa di bulan Ramadan bukan berarti menjadi halangan untuk latihan fisik. Latihan fisik pada bulan puasa perlu dilakukan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan.
Dilansir dari situs kemkes.go.id, ada beberapa tips yang dapat dilakukan bila latihan fisik selama bulan Ramadan, yaitu:
- Kurangi dosis latihan fisiknya dari hari – hari biasa atau bulan sebelumnya. Yaitu, frekuensi, intensitas, durasi dan jenis latihan fisik yang dipilih. Pada bulan puasa akan terjadi kondisi otot terbatas mengalami titik terendah kandungan glikogennya, sehingga dalam melakukan gerak perlu energi cadangan yaitu lemak di tubuh kita. Untuk itu, latihan fisik yang berat dan durasi yang lama akan mempercepat terjadinya kelelahan ditambah dengan tidak adanya asupan cairan yang diakibatkan keringat pada saat melakukan aktivitas.
- Frekuensi. Bila sudah terbiasa dengan latihan fisik seminggu 4 – 5 kali kurangi menjadi 3 kali saja.
- Intensitas. Untuk latihan fisik meningkatkan kebugaran perlu intensitas sedang 70 – 85 persen dari Denyut Nadi Maksimal (DNM), maka di bulan puasa kurangi menjadi 50 – 60 persen dari DNM. Seperti, latihan jogging dan lari yang biasa dilakukan diganti dengan jalan kaki cepat (brisk walk).
- Durasi. Latihan fisik yang dilakukan dengan durasi yang lama, mengakibatkan kehilangan cairan di tubuh kita yang harus segera diganti, sehingga durasi latihan jangan dilakukan terlalu lama di bulan puasa, cukup 30 menit dilakukan.
- Jenis. Pilihan latihan aerobik merupakan tepat dilakukan di bulan puasa. Yaitu, jalan kaki, jalan kaki cepat (brisk walk), bersepeda santai di jalan datar bahkan senam kebugaran yang low impact ataupun bentuk latihan aerobik lainnya yang ringan.
- Pemilihan waktu latihan fisik yang tepat.
Baca juga: 12 Tips Agar Tubuh Tetap Sehat Selama Puasa Ramadan
Latihan fisik sebaiknya dilakukan pada waktu :
- Setelah sholat subuh. Bila hanya mempunyai waktu di pagi hari yaitu sebelum beraktivitas kerja atau setelah sholat subuh, boleh dilakukan, namun intensitas rendah dan durasi maksimal 30 menit. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kehilangan cairan yang berlebih yang tentunya akan mengganggu puasa bahkan batal puasa.
- 1 jam menjelang berbuka. Ini waktu yang paling tepat untuk melakukan latihan fisik, karena bila kita lelah akibat kehilangan cairan dapat segera diganti. Bentuk latihan fisik sebelum berbuka bisa ditingkatkan dari pada latihan fisik pagi hari. Seperti: jalan kaki cepat (brisk walk) bahkan sampai jogging, namun durasi cukup 30 menit saja.
- Setelah berbuka. Bila sudah terbiasa dengan latihan fisik yang berat, seperti olahraga permainan contohnya bola basket, futsal, badminton, dan olahraga permainan lainnya, bisa dilakukan 2 jam setelah buka puasa dalam artinya makan besar saat berbuka. Namun yang harus diperhatikan bahwa stop aktivitas berat di 2 jam tidur malam untuk memberikan tubuh kita istirahat (recovery).
—