Tertahan di Bea Cukai, Stok Reagen untuk Periksa Corona di Labor Unand Menipis

Tertahan di Bea Cukai, Stok Reagen untuk Periksa Corona di Labor Unand Menipis

Ilustrasi - laboratorium medis (Foto: Belova 59/pixabay.com)

Langgam.id - Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang, mengalami kekurangan bahan dalam mendukung pemeriksaan swab pasien yang diduga terjangkit virus corona. Salah satunya adalah reagen laboratorium.

Reagen laboratorium adalah bahan kimia yang dibutuhkan dalam pemeriksaan sampel swab orang, untuk menentukan apakah positif terjangkit corona (Covid-19) atau negatif.

Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand Andani Eka Putra mengatakan pihaknya telah berupaya memesan reagen. Namun pemesanan terkendala karena tertahan di bea cukai.

"Harusnya beberapa hari lalu saya sudah dapatkan barang (reagen), saya sudah beli 10 boks. Satu boks sama dengan persiapan untuk 200 reaksi, artinya 10 boks untuk 2000 reaksi," kata Andani saat jumpa pers online bersama wartawan yang diadakan IJTI Sumbar, Kamis (2/4/2020) malam.

Ia mengakui pihaknya sudah banyak kehabisan reagen. Padahal tahap ekstraksi atau suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutan terhadap dua cairan telah banyak dilakukan.

"Tetapi apa yang disampaikan rekanan saya di Jakarta, barang (reagen) tertahan di bea cukai. Saya tidak tahu bagaimana caranya barang-barang seperti itu bisa tertahan lama di bea cukai," ujarnya.

Andani mengakui telah berusaha agar rekanannya bisa membantu barang tersebut dapat segera datang. Sebab, dengan kondisi pandemi corona saat ini, berbagai hal tidak bisa ditunggu.

"(Walaupun) masih ada sisa barang kita sedikit, itu pun besok barang kita datang bisa terselesaikan. Tapi intinya, kita sudah berusaha untuk selalu mengatur bagaimana barang kita datang," katanya.

Dalam pemeriksaan, Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand telah memiliki tiga mesin multiplex polymerase chain reaction (M PCR). Dua di antaranya dibantu dari Pemerintah Kota Padang dan Wardah.

"Satu punya saya sendiri, sya rasa itu masih cukup. Tiga itu kalau jalan maksimal, kita bisa menyelesaikan paling tidak itu 200-250 perhari untuk PCR-nya," tuturnya.

Meskipun demikian, kata Andani, untuk ekstraksi juga sedikit mengalami masalah. Sebab pihaknya hanya memiliki dua mesin biosafety cabinet.

"Nah ini yang menjadi problem bagi kami. Karena dua mesin biosafety cabinet ini akan menjadi kami sedikit ribet bekerja, tentu terbatas prosesnya. Apalagi, dikerjakan secara manual," jelasnya.

Menurutnya, ada cara mempercepat pekerjaan dengan membeli mesin biosafety cabinet auto matic untuk ekstraksi. Langkah tersebut telah disampaikan ke pemerintah provinsi dan disetujui.

"Kemarin sudah saya sampaikan dengan pak gubernur, beliau setuju saja kalau kita lakukan pembelian itu. Ini sedang proses, harapan saya kita dapat barangnya cepat. Sehingga proses ekstraksi kita lebih cepat," ujarnya. (Irwanda/SS)

Baca Juga

Universitas Andalas (UNAND) membuka dua program studi (prodi) baru untuk pengembangan potensi masa depan. Dilansir
UNAND Buka 2 Prodi Baru, S1 Statistika dan Data Science serta S3 Linguistik
Sebanyak 2.494 mahasiswa Universitas Andalas (Unand) bakal melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode pertama tahun 2025.
2.494 Mahasiswa UNAND Dilepas Ikuti KKN di 6 Kabupaten di Sumbar
Ratusan mahasiswa Universitas Andalas (Unand) menggelar aksi demonstrasi di depan Pengadilan Negeri (PN) Padang, Senin (11/11/2024).
Mahasiswa Unand Demo PN Padang, Tuntut Percepatan Kasus Korupsi Dana Kemahasiswaan
Rektor Universitas Andalas (Unand) Efa Yonnedi melantik Lusi Susanti sebagai Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) periode 2024-2029.
Lantik Lusi Susanti Jadi Dekan FTI, Rektor Unand Ajak Tingkatkan Kualitas dan Akreditasi Prodi
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
Universitas Andalas (UNAND) membuka dua program studi (prodi) baru untuk pengembangan potensi masa depan. Dilansir
Putusan PTUN Batalkan Pemberhentian Khairul Fahmi sebagai Wakil Rektor II Unand