TdS 2019, Langkah Awal Menghubungkan Sumatra Melalui Balap Sepeda

TdS 2019, Langkah Awal Menghubungkan Sumatra Melalui Balap Sepeda

Perhelatan Tour de Singkarak 2015 (Foto: Istimewa)

Langgam.id - Tour de Singkarak (TdS) 2019 menjadi langkah awal menghubungkan Pulau Sumatra melalui iven olahraga balapan sepeda internasional. TdS ke-11 ini rutenya tak hanya berada di Sumatra Barat (Sumbar) namun meluas hingga ke Provinsi Jambi.

Diketahui, ada dua daerah di Jambi yang masuk etape perhelatan TdS 2019, yaitu Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.

Kerinci masuk rangkaian etape 7 yang berlangsung, Jumat (8/11/2019). Sementara Sungai Penuh menjadi tuan rumah etape 8, Sabtu (9/11/2019).

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengklaim, selain Jambi yang sudah masuk, rangkaian perjalanan TdS ternyata ada beberapa daerah lain di Pulau Sumatra mengajukan diri menjadi tuan rumah. Beberapa daerah ini, katanya, berminat menjadi tuan rumah iven sport tourism TdS pada penyelenggaraan di tahun-tahun mendatang.

"Di antaranya Kota Pekanbaru, Riau dan Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu. Tahun ini, kita conecting Sumatra. Provinsi Jambi ikut menjadi tuan rumah. Kedepan, bisa saja bertambah, karena Pekanbaru dan Muko-Muko juga minat," ujar Nasrul Abit kepada wartawan saat jumpa pers jelang pembukaan Tds ke-11 di Hotel Grand Inna Muara Padang, Jumat (1/11/2019).

Menurut Nasrul Abit, pada dasarnya Sumbar tidak keberatan jika ada Provinsi lain yang ingin ikut serta menjadi tuan rumah sport tourism TdS. Hanya saja, keputusan ada kepada Union Cycliste Internasional (UCI) yang merupakan Persatuan Balap Sepeda Internasional, karena akan ada sejumlah pertimbangan, termasuk soal rute dan transportasi.

"Sumbar aman saja, tinggal apakah transport memadai. Yang penting namanya tetap TdS dan harus melewati danau Singkarak. Nanti UCI yang akan menentukan. Kalau Pekanbaru dan Muko-Muko sudah lama minat. Tahun ini, baru Jambi yang ikut serta. Kita harapkan tahun-tahun mendatang akan bertambah," ungkapnya.

Nasrul Abit menegaskan, bahwa iven sport tourism TdS pada tahun ini tidak semata hanya sebagai ajang balap sepeda. Ada banyak nilai-nilai strategis yang hendak dicapai, terutama dari sisi tourism, olahraga hingga ekonomi.

Dari sisi tourism, lanjut Nasrul Abit, pihaknya ingin mengangkat citra pariwisata Indonesia, khususnya Sumbar di mata internasional, sebagai destinasi unggulan olahraga balap sepeda. Serta meningkatkan jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan domestik dan mancanegara di Ranah Minang.

"Banyak nilai strategis yang ingin kita capai, jadi bukan sekedar ajang balap sepeda semata. Kita juga ingin meningkatkan potensi dan mengedukasi masyarakat tentang keanekaragaman potensi wisata alam, budaya dan minat khusus di Sumbar," jelasnya.

Sementara di segi sport, dikatakan Nasrul, kalau Pemerintah Provinsi Sumbar juga ingin memantapkan posisi TdS dalam kalender UCI sebagai event balap sepeda unggulan berkelas dunia. Menyajikan perlombaan balap sepeda profesional, sehingga dapat mendorong berkembangnya industri wisata berbasis olahraga, terutama balap sepeda.

"Juga diharapkan dapat meningkatkan minat dan kualitas pembalap nasional dan penyelenggaraan iven olahraga yang lebih profesional," katanya.

Dari segi sektor ekonomi, Pemerintah Provinsi Sumbar menargetkan iven TdS mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lintas sektor dan peningkatan Infrastruktur khususnya di area yang dilewati Tour de Singkarak.

Selain itu, juga ada peningkatan Sarana dan prasarana (Akomodasi, restaurant, rental mobil, toko souvenir), serta peningkatan devisa negara, belanja wisatawan dan investasi baru di bidang kepariwisataan dan tumbuhnya usaha ekonomi masyarakat

"Yang jelas, ada banyak nilai stretegis yang ingin kita capai. Tahun ini akan lebih menarik lagi karena Provinsi Jambi ikut serta sebagai tuan rumah. Tentunya, ini juga capaian yang sangat baik. Membuktikan kalau iven TDS memiliki dampak yang sangat positif," ucapnya.

Chief Commissaire yang ditunjuk UCI, Jinshan Zhao mengaku meski pertama kali hadir di TdS, namun ia merasakan gaung pegelaran TdS sudah dikemas dengan baik. Sebanyak 19 race lomba dalam 9 hari, baginya sangat menantang. Sebab, ada jalur mendatar dan menanjak.

“Artinya, berjuang tidak saja pembalap yang bagus menanjak, tapi juga jago di datar,” ujarnya.

TdS 2019 sendiri berlangsung pada 2-10 November. Grand Start akan berlangsung besok, Sabtu (2/11/2019), dimulai dari Kota Pariaman.

Sebanyak 108 pembalap dari 25 Negara yang tergabung di 20 tim siap uji strategi, ketangkasan dan kecepatan di ajang sport tourism ini. (Irwanda/ZE)

Baca Juga

Pemprov Sumbar Gelar Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Cabai Merah di 7 Kabupaten Kota
Pemprov Sumbar Gelar Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Cabai Merah di 7 Kabupaten Kota
Mandiri Sungai Nyalo Bike Camp 2023 Kayuh Wisata Mandeh
Mandiri Sungai Nyalo Bike Camp 2023 Kayuh Wisata Mandeh
Langgam.id - Setelah sempat tertunda selama dua tahun akibat Pandemi Covid-19, TdS Connecting Sumatra batal lagi dan direncanakan 2023.
Masih Was-was Pandemi, TdS Connecting Sumatra Batal Digelar Tahun Ini
Pemutihan Pajak Kendaraan di Pasaman Barat Berlangsung Hingga Juni
Pemutihan Pajak Kendaraan di Pasaman Barat Berlangsung Hingga Juni
aliansi-mahasiswa-di-unand-minta-pimpinan-perpanjang-waktu-pembayaran-spp
Aliansi Mahasiswa di Unand Minta Pimpinan Perpanjang Waktu Pembayaran SPP
Bapemperda DPRD Pesisir Selatan Segera Rampungkan Ranperda CSR
Bapemperda DPRD Pesisir Selatan Segera Rampungkan Ranperda CSR