Langgam.id - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Arman mengatakan, pasca lebaran 1442 H, sejumlah nelayan di Pantai Tiku sudah kembali melaut.
Meski sudah melaut terangnya, untuk hasil masih tidak berubah bagi nelayan bagan. Tetapi bagi nelayan jaring dan pancing, hasil tangkapannya menurun.
Ia mengungkapkan, menurunnya hasil tangkapan nelayan jaring dan pancing dipicu peralihan musim atau cuaca. Hal ini karena berdasarkan arus akan berpindah berdasarkan perjalanan bulan.
“Kendalanya cuaca dan peralihan musim. Peralihan arus dari selatan ke utara, atau sebaliknya akan berdampak bagi nelayan jaring dan pancing,” ujarnya, Jumat (21/5/2021).
Namun begitu sebut Arman, tidak semua nelayan jaring dan pancing yang mengalami penurun tangkapan. Sebab, hasil tangkapan juga dipengaruhi rezeki nelayan saat melaut.
Sementara itu ungkapnya, kondisi berbeda dialami nelayan yang menggunakan bagan. Sebab daya jelajah bagan lebih jauh dan tidak begitu dipengaruhi oleh perubahan arus.
“Bagan ini sifatnya kan mengundang ikan dengan menghidupkan lampu, jadi ikan akan datang dengan sendirinya,” ucap Arman.
Arman menambahkan, tangkapan yang menurun dan fenomena matinya ikan air tawar di Danau Maninjau tidak mempengaruhi nilai jual ikan laut. Harga ikan laut saat ini masih terpantau stabil dan tidak begitu berpengaruh. (*/yki)