Tanggapan PLN Soal Tarif Listrik Naik Secara Tak Wajar Selama Pandemi Corona

Tanggapan PLN Soal Tarif Listrik Naik Secara Tak Wajar Selama Pandemi Corona

Ilustrasi - kabel distribusi listrik. (Foto: pixabay,com)

Langgam.id - Kenaikan listrik selama Pandemi Corona menjadi keluhan bagi sejumlah masyarakat di Sumatra Barat (Sumbar) khususnya di Kota Padang. Kenaikan tarif itu dinilai tak wajar. Menanggapi hal itu Perusahaan Listrik Negara (PLN) menilai hal itu wajar saja terjadi, karena efek corona semua orang berkegiatan di rumah.

Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatra Barat, Afriman mengatakan, alasan naiknya listrik harus diketahui satu per satu terlebih dahulu. Banyak faktor yang menyebabkan kenaikan, sehingga berbeda-beda penyebab kenaikan tarif listrik di setiap rumah.

Sedangkan secara umum, katanya, kenaikan tarif listrik Bulan Maret dikarenakan rata-rata petugas tidak datang ke rumah masing-masing pelanggan untuk pendataan. Sedangkan kondisi riil saat ini, banyak kegiatan di rumah karena Work From Home (WFH), sehingga penggunaan daya listrik meningkat.

Bekerja di rumah membuat sejumlah peralatan rumah tangga memakan daya listrik lebih lama dibandingkan biasanya. "Jadi, Bulan April ada ketertinggalan tagihan, itu yang kita tagih di bulan Mei, sehingga terkesan ada kenaikan tagihan," ujarnya, Selasa (2/6/2020).

Dicontohkannya, pemakaian yang dibayar sebesar 10 Kwh, padahal pemakaian riil 12 Kwh. Maka, bulan selanjutnya akan ditambah dengan kekurangan sebelumnya itu.

Diakui Afriman, permasalahan secara umum (kenaikan tarif listrik), kalau lebih detail tentu harus dilihat per kasus setiap rumah. "Bagi pelanggan yang komplain dapat menghubungi call center PLN," ucapnya.

Diketahui sebelumnya, Jhon Nedi, warga Kota Padang menyebutkan, tarif listrik di rumahnya mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Ia menilai kenaikan itu tidak wajar.

Biasanya, kata Jhon, ia membayar per bulan itu sekitar Rp400 ribu, namun sejak Bulan Maret 2020, tagihan listriknya sampai Rp600 ribu lebih. Bahkan, ia juga khawatir tagihan listrik bulan ini akan kembali membengkak.

Terkait keluhan soal kenaikan tarif listrik, menurut Jhon, pihak PLN juga tidak pernah mensosialisasikannya sejak awal, baru sebulan terakhir diinformasikan agar pelanggan pro aktif untuk menghubungi call center.

"Saya pikir semua pelanggan mengalami hal yang sama, namun tidak ada tempat mengadu. Sebulan terakhir ada diinformasikan untuk menghubungi call center ataupun via WhatsApp, tapi sering gagal dan tidak direspon," jelasnya. (Rahmadi/ZE)

Baca Juga: Warga Kota Padang Keluhkan Kenaikan Tarif Listrik Selama Pandemi Corona

Baca Juga

PLN UID Sumbar telah menyiapkan 1.386 petugas siaga Idul Fitri. Terdiri dari 466 orang pegawai PLN, 893 orang Yantek (pelayanan teknik),
Hadapi Lebaran 2024, PLN UID Sumbar Siapkan Posko dan Kerahkan 1.386 Petugas
Jelang Lebaran 1445 Hijriah/, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatra Barat memastikan pasokan listrik di Sumbar aman. Selain
PLN Jamin Keamanan Pasokan Listrik di Sumbar Selama Lebaran 2024
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UI) Sumbar, Eric Rossi Priyo Nugroho memastikan kesiapan pasokan listrik untuk kelancaran
PLN Sumbar Pastikan Pasokan Listrik Aman di Pemilu 2024, 1.359 Petugas Disiagakan
Jumlah pelanggan listrik di Sumatra Barat (Sumbar) pada 2022 lalu mencapai 1.628.705. Jumlah ini meningkat 4,42 persen dibandingkan 2021
Daftar 8 Daerah dengan Jumlah Pelanggan Listrik Terbanyak di Sumbar, Hanya Ada 2 Kota
Andre Rosiade masih merupakan suara pribadi caleg DPR RI tertinggi di daerah pemilihan Sumatra Barat I melakukan hitung cepat pada Kamis (14/2/2024) di dua daerah pemilihan (Dapil) DPR RI di wilayah Sumatra Barat yaitu Sumbar I dan II.
Dukung PMN PLN Rp10 Triliun, Andre Rosiade Minta Pemerataan Listrik di Pasaman
Langgam.id - Dua pasien Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgAPA) masih dirawat di RSUP M Djamil Padang, Sumatra Barat (Sumbar).
Wagub Sumbar Curhat ke Moeldoko Soal Peran RSUP M Djamil Saat Pandemi Covid-19