Surat Asita Sumbar untuk Presiden di Tengah Wabah Corona

Surat Asita Sumbar untuk Presiden di Tengah Wabah Corona

Ilustrasi virus menyebar di dunia. (Gambar: Mohamed Hassan/pixabay.com)

Langgam.id - Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Sumatra Barat (Sumbar), Ian Hanafiah melayangkan surat terbuka menyoal nasib masyarakat yang tidak mendapat bantuan covid-19 dari pemerintah.

Selain ditujukan kepada dinas pariwisata kabupaten dan kota di Sumbar, bupati, wali kota sampai Gubernur Sumbar, surat itu juga disampaikan kepada Menteri Pariwisata hingga Presiden Joko Widodo.

Begini isi surat yang ditulis Ian Hanafiah.

Mohon izin sampaikan unek-unek dari lubuk hati kami yang paling dalam. Apakah profesi yang kami sebutkan di bawah ini tidak terpikirkan?:
- Biro perjalanan wisata
- Karyawan biro perjalanan yang di PHK/terancam di PHK
- Tour guide
- Guide local di objek wisata
- Driver bus pariwisata
- Kernet bus pariwisata
- Driver rental
- Pembawa perahu/boat/sampan
- Tukang poto di objek wisata
- Juru parkir
- Penjaga pintu masuk destinasi
- Karyawan/pelayan hotel
- Catering
- Pelayan catering
- Pelayanan rumah makan
- Angkutan lokal wisata
- Pengelola objek wisata
- Penjual oleh-oleh (sebagian besar UMKM)
- Pelayan pusat oleh-oleh

Apakah tidak terlihat dimata pemerintah, target pemerintah untuk bantuan terdampak covid-19 hanya meliputi:
- Ojek online > Ojol masih bisa bekerja walaupun orderan berkurang
- Buruh > buruh tani masih bisa ke sawah
- Sopir > masih ada tarikan walaupun orderan berkurang
- Karyawan pabrik sebagian masih ada yang masuk kerja.

Coba kita lihat profesi yang kami sebutkan di atas secara nyata pendapatan mereka karena terdampak covid-19 menjadi Rp 0/tidak ada sama sekali.

Coba kita bandingkan dengan ojol, buruh, sopir, karyawan pabrik-pabrik, mereka masih ada penghasilan walaupun turun tapi tidak separah profesi yang kami sebutkan di atas.

Bayangkan berapa banyak jadwal mereka yang cancel karena adanya covid-19 dan belum tau sampai kapan.

Usulan untuk Pemprov, Pemko dan Pemkab masing-masing wilayah, mohon dibantu nasib saudara-saudara kami ini karena di dalamnya bukan cuma segelintir orang, tetapi ratusan bahkan ribuan pekerja yang penghasilannya jadi 0 persen. Mereka juga punya keluarga, anak, istri yang perlu untuk dinafkahi.

Kami tidak dalam posisi mengeluh dan bukan untuk kepentingan pribadi kami. Kami hanya memperjuangkan keluh kesah para pekerja yang ada di sekeliling kita/dunia kita.

Demikian kami sampaikan, semoga ada pihak yang ingat dengan kondisi kami saat ini dan ingat juga jasa-jasa kami yang ikut menjadikan pariwisata sebagai penghasil devisa negara yang bisa diandalkan.

Banyak maaf & terima kasih
H.Ian Hanafiah / Ketua DPD Asita Sumbar

(Rilis)

Baca Juga

Kemenpar mengumumkan 110 Karisma Event Nusantara (KEN) 2025. Sebanyak sembilan KEN 2025 tersebut berasal dari Sumatra Barat (Sumbar).
9 Agenda Pariwisata di Sumbar Masuk Karisma Event Nusantara 2025
Calon Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani Blusukan di Pasar Sikabau
Resmi Jadi Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani Kepala Daerah Perempuan Pertama di Sumbar
Pemprov Sumbar resmi meluncurkan Calendar of Event (CoE) atau Kalender Event Pariwisata untuk tahun 2025. Gubernur Sumbar, Mahyeldi
Ada 97 Event Pariwisata Sumbar Tahun Ini, Berikut Daftarnya
Tahun Ini, Pemko Padang Targetkan 5,7 Juta Kunjungan Wisatawan
Tahun Ini, Pemko Padang Targetkan 5,7 Juta Kunjungan Wisatawan
Keindahan Alam, Budaya dan Tradisi jadi Jualan Wisata Nagari Sungai Batang
Keindahan Alam, Budaya dan Tradisi jadi Jualan Wisata Nagari Sungai Batang
Menghidupkan Kembali Kejayaan Permindo: Solusi untuk Kemacetan dan Destinasi Wisata Kuliner
Menghidupkan Kembali Kejayaan Permindo: Solusi untuk Kemacetan dan Destinasi Wisata Kuliner