Langgam.id - Data Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2023 merilis sebanyak 65 ribu warga Sumatra Barat (Sumbar) terjerat kasus narkoba, menempatkan provinsi ini pada peringkat ke-6 tertinggi kasus narkoba di Indonesia. Situasi ini menjadi perhatian serius BNN Provinsi Sumbar.
Kepala BNNP Sumatera Barat, Brigjen Pol Ricky Yanuarfi, mengimbau masyarakat yang memiliki anggota keluarga terpapar narkoba untuk segera melaporkan ke BNNP Sumbar. BNNP menyediakan layanan rehabilitasi rawat jalan gratis bagi pecandu narkoba yang ingin pulih dari kecanduannya.
"Layanan ini disediakan tanpa biaya bagi pecandu yang ingin sembuh," ujar Ricky dalam keterangan pers yang diterima Kamis (15/8/2024).
Ricky menjelaskan bahwa masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan ini cukup membawa KTP dan didampingi keluarga ke kantor BNN terdekat. Proses asesmen akan dilakukan untuk menentukan jenis rehabilitasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Namun, Ricky juga menyampaikan keprihatinannya terhadap rendahnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan layanan rehabilitasi ini. "Masih banyak yang menganggap narkoba sebagai aib keluarga, sehingga enggan membawa anggota keluarga untuk mendapatkan bantuan," ujarnya.
Ricky mengajak masyarakat untuk tidak ragu melapor jika ada anggota keluarga yang terkena narkoba. Selain di Padang, BNNP Sumbar juga menyediakan layanan di Kota Payakumbuh, Pasaman Barat, Sawahlunto, dan Kabupaten Solok.
Sepanjang tahun 2023, sebanyak 58 pecandu narkoba telah menjalani rehabilitasi rawat jalan di BNNP Sumbar. Ricky menegaskan bahwa layanan rehabilitasi ini merupakan salah satu langkah BNNP Sumbar dalam upaya menjadikan Sumatra Barat wilayah yang bersih dari narkoba.
"Layanan rehabilitasi gratis ini adalah bagian dari komitmen kami untuk membantu masyarakat terbebas dari jeratan narkoba," tutupnya. (*/Yh)