Langgam.id - Sumatra Barat (Sumbar) memiliki 580.000 unit usaha mikro dan kecil. Agar mampu menghadapi tantangan dunia usaha, Wagub Sumbar Audy Joinaldy mengingatkan, usaha yang ada harus go digital.
"UMKM dituntut mampu menangani berbagai permasalahan dan tantangan dunia usaha. Salah satunya melalui digitalisasi," kata Audy keynote speaker pada diseminasi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sumbar, Sabtu (16/7/2022).
Menurutnya, digitalisasi membuka pasar yang besar dan menjadi salah satu strategi memasarkan produk. Ditambah, sejak pandemi banyak kegiatan masyarakat yang bisa dilakukan secara daring dari rumah.
Sekarang hampir 74 persen penduduk Indonesia menggunakan internet. Jadi digitalisasi harus menjadi salah satu strategi UMKM untuk memasarkan produk, melalui marketplace atau platform-platform e-commerce.
Sumbar saat ini memiliki 580 ribu unit usaha mikro dan kecil. Dari jumlah itu, 98,8 persen berasal dari usaha non pertanian dan mampu menyerap 1,29 juta tenaga kerja.
Jumlah yang besar tentu menyimpan potensi yang besar pula. Oleh karena itu, Pemprov Sumbar secara kontiniu terus melakukan upaya-upaya peningkatan kapasitas pengusaha, maupun kapasitas usaha UMKM yang dimiliki masyarakat.
"UMKM merupakan sektor yang strategis dan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional, tak terkecuali di Sumatera Barat," katanya.
Baca Juga: Kuliah Umum di Unand, Teten Mau UMKM Naik Level Berbasis Inovasi
Posisi strategis UMKM di Sumbar didorong oleh eksistensinya yang dominan. Baik dari segi jumlah, lanjut Wagub, serta serapan tenaga kerja yang juga cukup besar.
---