Sumbar Menyumbang 6,66 Persen Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Sumatera

Sumbar Menyumbang 6,66 Persen Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Sumatera

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati. [Rahmadi/Langgam.id]

Langgam.id - Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menyumbang sebanyak 6,66 persen terhadap perekonomian di Pulau Sumatera. Hal itu diketahui berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada laporan Triwulan II 2022.

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati menjelaskan selain menyumbang 6,66 persen perekonomian di Pulau Sumatera, pertumbuhan ekonomi Sumbar berada pada peringkat 5 di Pulau Sumatera.

"Kalau kita bicara di Triwulan II ini, maka kita di nomor 5, berarti kita posisinya di tengah-tengah. Pertumbuhannya di atas rata-rata, jadi positif lah posisi Sumatra Barat," katanya di Kantor BPS Sumbar di Padang, Jumat (5/8/2022).

Penyumbang perekonomian terbesar di Pulau Sumatera adalah Provinsi Riau dengan 23,69 persen dan terendah dari Provinsi Bengkulu dengan 2,18 persen.

Selain itu, kenaikan ekonomi Sumbar sendiri tercatat sebesar 5,08 persen dihitung secara year on year yaitu perbandingan dengan Triwulan II Tahun 2021. Pergerakan ini dinilai semakin baik dibandingkan sebelumnya.

Sementara untuk provinsi yang paling tinggi pertumbuhan ekonominya di Sumatera adalah Provinsi Jambi yaitu 5,41 persen dan menyumbang perekonomian Sumatera sebesar 6,63 persen. Sementara provinsi terendah pertumbuhan ekonominya adalah Provinsi Aceh 4,36 persen dan menyumbang 4,96 persen.

Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Sumbar masih di bawah pertumbuhan nasional. Hal ini sesuai dengan potensi ekonomi di Sumbar yang juga berbeda-beda dibandingkan daerah lainnya.

"Kita sedikit di bawah nasional, karena di Provinsi lain itu potensinya tinggi, seperti di Jawa itu perdagangan luar biasa, begitu juga dengan Papua dan Sulawesi ada pertambangan. Jadi kita memiliki potensi-potensi yang berbeda," katanya.

Pertumbuhan ekonomi Sumbar pada Triwulan II 20222 terjadi hampir pada semua lapangan usaha kecuali lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu administrasi pemerintahan sebesar 8,05 persen, penyediaan akomodasi dan makanan sebesar 19,72 persen, dan pengadaan air sebesar 11,31 persen.

Baca Juga: Ekonomi Membaik, BPS Catat Penduduk Miskin Sumbar Berkurang 30 Ribu Jiwa

"Sementara itu, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang memiliki peran dominan juga mengalami pertumbuhan sebesar 4,92 persen.

--

Dapatkan update berita Sumatra Barat terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

BPS Sumbar mencatat jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dari BIM pada Juli 2024 mengalami peningkatan
BPS: Jumlah Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dan Datang dari BIM di Juli 2024 Naik
BPS mencatat pada 2023, panjang jalan di Sumbar mencapai 21.091,28 kilometer. Berdasarkan tingkat kewenangan pembinaan, jalan
BPS: 405,66 Km Jalan Provinsi di Sumbar Rusak Berat, Paling Banyak di Pasaman Barat
Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto mengatakan, bahwa nilai ekspor asal Sumatra Barat pada Juli 2024 sebesar US$146,55 juta.
Nilai Ekspor Sumatra Barat di Juli 2024 Turun 48,43 Persen, Impor Naik
BPS mencatat kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatra Barat (Sumbar) melalui pintu masuk Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Juli 2024
Kunjungan Wisman ke Sumbar di Juli 2024 Naik, Turis Belanda Alami Peningkatan Tertinggi
Sepanjang 1.309,47 kilometer permukaan jalan yang merupakan kewenangan provinsi di Sumatra Barat sudah diaspal di 2023. Hal itu diketahui
BPS: 381,03 Km Jalan Kewenangan Provinsi di Sumbar Tidak Diaspal di 2023
BPS Sumbar mencatat jumlah penumpang kereta api pada Juni 2024 pada kelas ekonomi lokal mengalami penurunan sebesar 12,97 persen dibanding
Juni 2024, Jumlah Penumpang dan Barang yang Dimuat Kereta Api di Sumbar Turun