Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan, bahwa stok vaksin yang tersedia di Sumbar saat ini ada 100 ribu dosis. Stok vaksin akan segera didistribusikan ke kabupaten dan kota.
"Kita juga akan dapat tambahan vaksin dari pusat dalam beberapa hari ke depan sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo. Semua kita distribusikan ke daerah," ujarnya saat rapat koordinasi gubernur dan bupati wali kota terkait penanganan covid-19 di Auditorium Gubernuran Sumbar, Selasa (10/8/2021).
Mahyeldi meminta dukungan bupati dan wali kota terkait data kebutuhan oksigen di masing-masing rumah sakit di daerah, terutama yang melayani pasien COVID-19.
Hal ini terang Mahyeldi, dikarenakan belum semua rumah sakit yang rutin melaporkan informasi kebutuhan oksigen tersebut.
"Ini untuk menghindari informasi yang bias terkait kebutuhan oksigen di rumah sakit," ucapnya.
Miliki Komitmen Tinggi
Mahyeldi menilai bupati dan wali kota memiliki komitmen yang tinggi dalam upaya penanganan covid-19. Terbukti dari empat daerah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan (PPKM) level 4, saat ini tinggal satu daerah saja yaitu Kota Padang.
"Komitmen bupati dan wali kota cukup tinggi untuk memerangi covid-19 ini. Bahkan ada yang berinisiatif untuk mengundang Dinas Kesehatan Sumbar guna mengevaluasi penanganan dan kondisi penyebaran covid-19 di daerahnya," katanya.
Baca juga: Epidemiolog Catat 7 Daerah di Sumbar Masih Rendah Testing Covid-19
Ia juga mengapresiasi beberapa daerah yang tetap menerapkan kebijakan pembatasan seperti PPKM level 4 padahal daerahnya sudah ditetapkan untuk menerapkan PPKM level 3 seperti di Kota Solok.
Beberapa daerah juga melaporkan adanya penurunan kasus aktif dan angka kematian seperti di Sawahlunto. Namun ada pula beberapa daerah yang tingkat kematiannya tinggi tetapi jumlah testingnya rendah.
Untuk daerah ini, Pemprov Sumbar akan membantu proses testing menggunakan mobil swab Dinas Kesehatan.
"Kita ada beberapa armada mobil swab PCR. Kita bantu daerah-daerah yang minim testing ini untuk mempercepat penanganan covid-19," katanya.