Langgam.id - Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Padang temui Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sumatra Barat, meminta selesaikan kasus yang terjadi di sekolah mereka, Selasa (12/03/2019).
Sebelumnya, ratusan siswa tersebut aksi mogok belajar, menunutut Kepala Sekolah (Kepsek) untuk mundur dari jabatannya, karena dinilai tidak transparan dan hanya mementingkan dirinya sendiri ketimbang mengurus persoalan sekolah.
Ratusan siswa SMAN 5 Padang itu diterima Hidayat, Ketua Komisi V DPRD Sumbar di gedung DPRD, Jalan S. Parman, Ulak Karang, Padang.
Mereka (siswa-red), melalu beberapa orang perwakilan, secara bergantian menyampaikan keluh kesahnya.
M Rizhko Ilham, seorang siswa yang memimpin aksi menyampaikan kesepekatan mereka untuk meminta Kepala Sekolah SMAN 5 Padang, Yenni Putri segera mengundurkan diri dari jabatannya.
"Kita berkumpul di ruangan ini untuk menyampaikan aspirasi. Semoga bisa terwujud, itu saja yang kami minta agar kami nyaman dan kondusif mengikuti proses belajar mengajar di sekolah," ujarnya kepada awak media.
Setelah mengadu ke DPRD Sumbar, dan mendapatkan jawaban bahwa DPRD Sumbar berkomitmen akan memanggil Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar, siswa SMAN 5 Padang mengaku akan menghentikan aksi mogok belajar yang mereka lakukan, besok akan mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa.
Namun, dikatakan Rizhko, jika Yenni Putri tidak jadi diturunkan dari jabatannya, mereka mengancam akan kembali mogok belajar. "Kami tetap komitmen, Bunda Yenni diturunkan. Jika tidak, kami akan mogok belajar lagi," jelasnya.
Rizkho mengklain dirinya serta siswa yang lain berada pada jalan yang benar, akasi yang mereka lakukan juga mendapat dukungan dari orang tua. "Kami didukung orang tua, selama berada dalam aturan yang benar," ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi V DPRD Sumbar apresiasi apa yang dilakukan siswa SMAN 5 Padang.
Dia menilai, ketika siswa aksi mogok belajar, berarti di sekolah itu ada persoalan yang serius sedang terajadi. "Mereka memiliki nyali yang besar, dengan tutur kata yang santun, ini merupakan hal yang luar biasa," ujar Hidayat.
Dikatakan Hidayat, DPRD Sumbar sudah berkoordinasi dengan Disdik Sumbar untuk segera observasi, investigasi dan mencari kebenaran tentang apa yang terjadi.
Kalau ditemukan kesalahan, kata Hidayat, maka akan menjadi hal yang sangat serius untuk dievaluasi oleh Disdik Sumbar. "Kalau proses belajar mengajar terhenti, kita akan tuntut pertanggungjawaban disdik," jelasnya.
DPRD Sumbar berencana memanggil pihak Disdik Sumbar, Kamis (14/03/2019) untuk meminta keteranagan. "Besok, disdik akan ke SMAN 5 Padang untuk mencari fakta tentang apa yang terjadi," ungkapnya.
Hidayat meminta, agar siswa tidak lagi mogok bejalar. "Jalankan hari seperti biasa, biar kami yang mengurus, kami hargai aspirasi dan tuntutan adik-adik. Beri kami waktu untuk menuntaskan ini," katanya. (Rahmadi/FZ)