Setelah Penganiayaan, Pemkab Mentawai Baru Tahu Ada WN Amerika Tinggal di Pulau

Desa Tangguh Covid-19 di Mentawai

Ilustrasi - Peta Kabupaten Kepulauan Mentawai. (Peta: openstreetmap.org)

Langgam.id - Kasus penganiayaan terhadap anak bawah umur di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar) yang dilakukan seorang warga negara Amerika berinisial E (38) membuka fakta baru. Pemerintah setempat ternyata baru mengetahui adanya wisatawan asing ini menetap di sebuah pulau setelah kasus penganiayaan ini mencuat.

Padahal, lokasi penganiayaan yang menjadi tempat warga asing itu tinggal berada di Pulau Sibigeu, Desa Malakkopa, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Dari ibu kota kabupaten di Tuapejat, pulau itu sangat jauh dan perlu waktu 12 jam mengunakan kapal untuk ke sana.

"Kita tahu ada warga negara Amerika itu di sana pas kejadian ini (penganiayaan). Masyarakat ini juga tidak mau melaporkan. Kalau aman-aman tidak mau lapor, kalau bermasalah baru diajak kami," ujar Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake dihubungi langgam.id, Senin (6/7/2020).

Kortanius juga kaget warga negara Amerika itu dalam tahap pembangunan sebuah resort. Padahal, selama ini di Pulau Sibigeu tidak ada resort dengan skala besar. "Status resort-nya belum mendaftar dan melapor, baru memulai. Tapi belum melapor, kita juga tidak tahu ada resort di sana," kata dia.

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai telah menindaklanjuti informasi tersebut dengan menurunkan tim dari Dinas Pariwisata. Tim itu akan melakukan survei dan penelitian terkait kegiatan yang telah dilakukan warga negara Amerika itu dan kewajiban yang harus dipenuhinya. Termasuk, kata Kortanius, menghitung aset-aset yang telah didirikannya di Sibigeu. "Kalau itu hanya rumah kecil saja, ya sudahlah menyesuaikan, tapi tetap harus ada orang lokal," jelasnya.

Ia menegaskan, secara aturan dalam suasana pandemi ini segala kegiatan pariwisata belum dibuka. Tahun lalu, kawasan di Pulau Sibigeu hanya ada pondok-pondok kecil. "Sekarang bangunan seperti apa belum tahu, belum sampai ke kita (laporan). Kan kalau di situ, hanya buat pondok kecil untuk menginap, kalau biasannya tamu menginap di kapal. Resort skala besar belum ada," tuturnya.

Sebelumnya, dalam kasus penganiayaan itu, warga negara Amerika telah ditetapkan sebagai tersangka. Kasus penganiayaan ini diketahui terjadi pada 30 Juni dan kemudian dilaporkan ke Polsek Sikakap pada 1 Juli dengan nomor laporan LP/18/K/VII/2020/.

Baca Juga: Aniaya Anak Bawah Umur di Mentawai, WN Amerika Ditetapkan Jadi Tersangka

Penyebab terjadinya penganiayaan tersebut, karena korban yang berinisial DCS (15) dituduh telah membunuh anjing milik tersangka. Padahal, informasi warga, anjing tersangka mati karena berkelahi dengan anjing lainnya.

Korban yang melihat anjing tersangka mati di pinggir pantai, kemudian memberitahu kabar tersebut. Namun, upaya korban memberitahu itu dibalas dengan tindakan kekerasan. "Anak ini memberitahu, tapi anak ini yang dituduh (membunuh). Anak ini kemudian dianiaya, dipukul beberapa kali. Akibatnya, korban mengalami luka pada bibir atas dan bawah," kata Kapolsek Sikakap, AKP Tirto Edhi.

Baca Juga: WN Amerika Diduga Aniaya Anak di Bawah Umur di Mentawai Gara-gara Anjing

Tirto tidak tahu persis jenis anjing yang dimiliki tersangka, hingga akhirnya marah sampai nekad melakukan tindakan penganiayaan. Namun anjing tersebut cukup besar dan biasa dipelihara di kediaman tersangka. "Yang jelas jenis anjing luar, ukuran cukup besar. Anjing ini berkelahi sama anjing kampung. Tapi kami penyidik hanya mengejar perbuatan pidana tersangka ini, tidak sampai cari tahu jenis anjingnya," tuturnya. (Irwanda/SS)

Ikuti berita terbaru dan terkini dari Langgam.id. Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

Usia resmi dilantik oleh Pemprov Sumbar, Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak menyebut akan fokus
Belum Pernah ke Mentawai, Ini yang Bakal Dilakukan Oleh Pj Bupati Usai Dilantik
Pemprov Sumbar menjadwalkan akan melakukan pelantikan Pj Bupati Kepulauan Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak pada Rabu (24/5/2023) siang
Dilantik Besok, Mendagri Tunjuk Fernando Jongguran Simanjuntak Jadi Pj Bupati Mentawai
Wakil Ketua Kesatuan Pedagang Pasar (KPP) Pasar Raya Padang, Sumatra Barat (Sumbar) Irsal Mawardi menjadi korban dugaan pemukulan yang terjadi di belakang Koppas Plaza, Pasar Raya Padang.
Jadi Korban Dugaan Pemukulan, Pengurus KPP Pasar Raya Padang Lapor Polisi
Ahli Geologi Sumatra Barat (Sumbar), Ade Edward meminta masyarakat untuk selalu memantau perkembangan dari gempa terkait dengan evakuasi
Evakuasi Jika Terjadi Gempa, Ade: Cari Shelter Terdekat dan Daerah Ketinggian di Atas 6 Meter
Ahli Geologi Sumatra Barat (Sumbar) Ade Edward menyebut gempa yang melanda Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar) yang terjadi pada pukul
Kata Ahli Geologi Soal Gempa M 6,9 Mentawai: Sudah Diperkirakan Terjadi Sebelumnya
Masyarakat di Kecamatan Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, masih bertahan di perbukitan atau titik pengungsian usai gempa
Usai Gempa Mentawai, Warga Siberut Utara Masih Bertahan di Pengungsian