September 2021, Sumbar Alami Inflasi 0,10 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi Sumatra Barat (Sumbar) tercatat 0,57 persen secara bulanan pada November 2023.

Ilustrasi laju inflasi. [foto: Ist]

Langgam.id – Sumatra Barat (Sumbar) mengalami inflasi sebesar 0,10 persen pada September 2021. Angka ini merupakan inflasi dari gabungan dua kota di Sumbar, Padang dan Bukittinggi.

Padang mengalami inflasi sebesar 0,04 persen dan Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 0,53 persen. Secara agregat, Sumatera Barat (gabungan 2 kota) mengalami inflasi sebesar 0,10.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Kenda Paryatno mengatakan, inflasi di Sumbar terjadi karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada tujuh kelompok.

Yaitu sebut Kenda, makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,22 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,12 persen.

“Kemudian, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar sebesar 0,09 persen, kelompok transportasi sebesar 0,08 persen,” ucap Kenda dalam rilis BPS Sumbar, Jumat (1/10/2021).

Kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 0,07 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,01 persen.

Sedangkan kelompok pendidikan terang Kenda, mengalami penurunan IHK sebesar 0,01 persen.

“Sementara itu, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya relatif tidak mengalami perubahan IHK,” bebernya.

Baca juga: BPS Catat Ekonomi Sumbar Kuartal II Tumbuh 5,76 Persen

Kenda menambahkan, laju inflasi tahun kalender sampai September 2021, Sumbar mengalami deflasi sebesar 0,05 persen.

Kemudian, laju inflasi year on year Sumbar atau September 2021 terhadap September 2020 sebesar 1,75 persen.

Komoditas Pemberi Andil Inflasi

Kenda mengungkapkan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi selama September 2021 di Sumbar ialah adalah daging ayam ras.

Kemudian, juga ada cabai merah, mangga, mobil, ikan gembolo/ikan aso-aso, minyak goreng, ikan tongkol/ikan ambu-ambu. Ayam hidup, tomat, cabai hijau, dan beberapa komoditas lainnya.

Sementara itu terang Kenda, komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi Sumbar di September 2021 antara lain bawang merah dan jengkol.

Selanjutnya, juga ada angkutan udara, kentang, telur ayam ras, shampo, pepaya, jeruk, udang basah, daun seledri, dan beberapa komoditas lainnya.

Baca Juga

Anggota DPR RI Mulyadi Dorong Percepatan Persiapan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumbar
Anggota DPR RI Mulyadi Dorong Percepatan Persiapan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumbar
Debit Batang Kuranji Naik Usai Kota Padang Diguyur Hujan
Debit Batang Kuranji Naik Usai Kota Padang Diguyur Hujan
Perusahaan Umum Bulog Kanwil Sumatra Barat (Sumbar) menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 269,5 ton pada Selasa (9/12/2025).
Bulog Sudah Salurkan 725,8 Ton Beras CBP ke Daerah Terdampak Bencana di Sumbar
Satlantas Polres Kota Padang Panjang melakukan uji coba pembukaan jalur Padang-Bukittinggi jalur Lembah Anai untuk kendaraan roda dua mulai hari ini Senin (8/12/2025).
Jalur Lembah Anai untuk Roda Dua Ditutup Sementara Imbas Cuaca Buruk
Kemenkes antisipasi kenaikanpenyakit di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Sumbar dengan operasi kedaruratan kesehatan.
Kemenkes Aktifkan Kedaruratan Kesehatan di Sumbar Antisipasi Penyakit Pascabencana
Personil kepolisian membawa jenazah korban galodo di Nagari Salareh Aia Timur.
12 Hari Pasca Galodo Silareh Aia, 68 Orang Masih Hilang