Langgam.id - Sepekan pelaksanaan Operasi Patuh Singgalang 2019, Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat (Sumbar) telah melayangkan sebanyak 6.267 surat tilang kepada pengendara. Ribuan surat tilang itu merupakan rangkuman dari seluruh jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) di wilayah Sumbar.
Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Sumbar Kombes Nurhandono mengungkapkan, kendaraan yang mendominasi pelanggaran adalah sepeda motor. Khusus pengendara sepeda motor, pihaknya telah melayangkan 4.699 surat tilang.
“Selain surat tilang, teguran juga kami lakukan. Setidaknya, ada sekitar 1.015 teguran yang diberikan kepada pengendara yang melanggar aturan lalu lintas,” ujar Nurhandono kepada langgam.id, Kamis (5/9/2019).
Selain sepeda motor, kendaraan berpenumpang juga mendominasi pelanggaran lalu lintas. Sedikitnya, pihaknya telah melayangkan 997 surat tilang kepada pengendara berpenumpang.
“527 surat tilang untuk mobil angkutan barang disusul 43 surat tilang kepada pengendara minibus,” katanya.
Terkait kecelakaan lalu lintas (lakalantas) selama Operasi Patuh Singgalang, Polda Sumbar mencatat sebanyak 47 kasus lakalantas. Dari kecelakaan itu, dua orang pengendara meninggal dan empat orang luka berat serta 72 orang luka ringan.
“Pelanggaran paling dominan ditemukan adalah pengendara yang tidak menggunakan helm. Ada juga anak-anak yang mengendarai kendaraan tanpa surat kelengkapan serta tidak menggunakan seatbelt (sabuk pengaman),” jelasnya.
Polda Sumbar belum bisa memastikan adanya grafik kenaikan atau penurunan jumlah pelanggaran tahun ini dari gelaran Operasi Patuh Singgalang tahun sebelumnya. Mengingat operasi masih akan berlangsung hingga satu pekan ke depan.
Seperti diketahui, Operasi Patuh Singgalang telah berlangsung sejak 29 Agustus hingga sampai 11 September mendatang. Operasi ini digelar agar masyarakat dapat berkendara dengan baik sesuai aturan yang berlaku. Baca juga: https://langgam.id/1-000-polisi-siaga-operasi-patuh-singgalang-2019/
"Adapun langkah yang diambil dari Operasi Patuh Singgalang 60 persen penindakan hukum dan 40 persen tindakan preemtif," kata Nurhandono.
Dari tahun sebelumnya, ia menargetkan untuk evaluasi selama pelaksanaan Operasi Patuh Singgalang dapat menurunkan angka
kecelakaan dan menimalisir pelanggaran lalu lintas.
"Yang jelas dalam kegiatan semakin kedepan semakin kami targetkan menurun. Tentunya operasi ini untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran (kamseltibcar) lalu lintas," pungkasnya. (Irwanda/RC)