Segmen Angkola Sekitar Pasaman Masih Berpotensi Lepaskan Gempa 7,6 SR

Gempa sumbar, gempa nias

Ilustrasi gempa [canva]

Langgam.id- Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang berpusat di Pasaman Barat terjadi akibat adanya pergesekan di sesar Sumatra segmen Angkola.

Berdasarkan prediksi BMKG, Dwikorita mengatakan bahwa segmen angkola memiliki potensi daya gempa hingga kekuatan maksimal 7,6 magnitudo.

"Kami mencatat segmen angkola mampu melepaskan energi dan membangkitkan gempa hingga kekuatan 7,6," katanya saat konferensi pers secara daring, Jumat (25/2/2022).

"Hari ini masih 6,2 yang kita update menjadi 6,1. Artinya, belum sepenuhnya terlepas karena yang tertinggi energi yang dapat dilepaskan yaitu membangkitkan gempa dengan kekuatan 7,6," ia melanjutkan.

Geolog Ade Edward menyebut, sesar Sumatra membentang sepanjang 1.900 km, yang dimulai dari Banda Aceh hingga Teluk Semangko di selatan Provinsi Lampung.

Edward menjelaskan dalam tulisan bertajuk Gempa Bumi Zona Patahan Sumatra, sesar Sumatra terbagi dalam 19 segmen.

"Dari 19 segmen patahan Sumatra, tujuh di antaranya terdapat di wilayah Sumatra Barat dan akan berdampak langsung terhadap masyarakat yang berada pada zon-zona rentan," tulis Ade.

Tujuh segemen itu adalah segmen Sumpur, Barumun, Sianok, Sumani, Suliti, Siulak dan segmen Angkola.

Segmen Angkola, catat Ade, bermula di lembah Batang Toru, menyisir lembah sungai Batang Angkola dan Batang Gadis yang berada di wilayah Sumatra Utara. Sementara ujung selatan segmen ini berada di wilayah Sumatra Barat, tepatnya di lembah Batang Pasaman.

"Segmen ini panjangnya 160 km dengan potensi terkuat gempa maksimum adalah M 7,6 dengan kecepatan pergeseran 19 mm/tahun," tulis Ade.

BMKG mencatat, sebelum gempa Pasaman, pergerakan lempeng di segmen angkola pernah melepaskan gempa dengan kekuatan cukup besar. seperti di tahun1987 di Kabupaten Tapanuli Selatan (6,4 SR), tahun 1873 (6,0 SR), tahun 1892 di Mandailing Natal (6,0 SR).

Selanjutnya, gempa di Padangsidimpuan 9 September 2006 (5,2 SR) dan Muara Sipongi, Mandailing Natal pada 18 Desember 2006 lalu dengan kekuatan 5,6 SR.

Dapatkan update berita Gempa Pasaman Barat terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

Baca Juga

Sebagian wilayah di Sumatra Barat (Sumbar) berpotensi diguyur hujan deng an intensitas sedang hingga lebat pada dua hari ke depan, Kamis
Besok dan Lusa Sebagian Wilayah di Sumbar Berpotensi Diguyur Hujan Lebat
BMKG merilis prakiraan cuaca siaga potensi hujan, dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di sejumlah kabupaten dan kota
Sejumlah Daerah di Sumbar Berpotensi Diguyur Hujan Besok, Mana Saja?
Prakiraan BMKG Maritim Teluk Bayur soal gelombang tinggi di perairan Sumbar
Gelombang Tinggi Potensial Melanda Perairan Sumbar, Nelayan Diminta Waspada
BMKG mencatat selama periode 10-16 Januari 2025 terdapat 12 kali gempa bumi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya.
Gempa 4,9 SR di Pariaman, BMKG Ingatkan Waspadai Gempa Susulan
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi mengguyur sejumlah daerah di Sumatra Barat (Sumbar) tiga hari ke depan.
Sumbar Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
BMKG merilis prakiraan cuaca siaga potensi hujan, dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di sejumlah kabupaten dan kota
Besok dan Lusa Sejumlah Daerah di Sumbar Berpotensi Hujan serta Angin Kencang