Samar Loyalitas dan Pembangkangan di Balik Kompaknya ASN Pemko Bukittinggi Pasang Foto Wali Kota di Medsos

ASN Pemko Bukittinggi Serentak Pakai Foto Profil Bergambar Wali Kota Bukittinggi ASN Pemko Bukittinggi Serentak Pakai Foto Profil Bergambar Wali Kota Erman Safar

Foto Wali Kota Bukittinggi Erman Safar yang dijadikan foto profil media sosial pesan WhatsApp oleh para ASN. [Foto: Istimewa]

Langgam.id- Kompaknya pimpinan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi memasang foto profil media sosial mereka dengan gambar Wali Kota Erman Safar, tersirat pesan loyalitas dan pembangkangan.

Diketahui, dalam foto Erman Safar menggunakan baju dinas berwarna putih itu terdapat tulisan “Tidak loyal adalah bibit seorang pengkhianat.” Gambar dipasang di profil kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD)  dan sejumlah Facebook serta instagram.

"Saya bisa melihat ini dalam dua hal, karena tidak tahu pasti apakah pemasangan foto ini mereka ASN mendukung atau menolak," kata Pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Padang Asrinaldi, Jumat (24/9/2021).

Dia menjelaskan, ada dua kemungkinan maksud dari tindakan yaitu pertama, ada kelompok yang memang mendukung bahwa seluruh unsur pemerintah daerah harus solid dalam penyelenggaraan fungsi masing-masing.

"Karena bagaimanapun kalau tidak terkoordinasi dengan baik dan tidak terintegrasi seluruh program itu tentu berdampak terhadap penyelenggaraan tujuan pemerintahan itu," katanya.

Hal ini menjadi pertimbangan para ASN untuk menggunakan foto itu karena memang imbauan Wali Kota dilihat sebagai indikasi melakukan pembangkangan.

Sementara perspektif ke dua, tindakan ini memang bentuk pembangkangan yaitu dengan cara menyindir wali kota dengan memviralkan meme tersebut. Bisa jadi pidatonya atau ucapannya di depan ASN dikutip lalu dijadikan meme.

"Itu membuat sikap dari ASN itu seperti membangkang dan melawan pada atasan, cuman itu yang bisa kita lihat karena kan perspektifnya masing-masing," katanya.

Kemudian menurutnya bagaimanapun ASN tidak boleh membangkang kepada atasan, misalnya karena merindukan kepemimpinan pejabat lama. ASN harusnya mendukung pimpinan siapapun itu.

Terkait visi misi yang berbeda pejabat baru dengan pejabat yang lama, itu adalah suatu fakta empirik yang memang tidak mungkin disamakan. Soal apakah visi misi membawa kemajuan atau tidak itu rakyat Bukittinggi yang menilai bukan ASN.

"ASN harus mengerjakan apa yang diperintahkan, ASN itu memang harus loyal kepada atasannya, kalau tidak dia bisa membangkang  dan akan ada saksinya," katanya.

Wali kota berwenang memberikan sanksi kepada ASN yang membangkang karena dia pejabat pembina kepegawaian. Dia yang bisa membina pegawai. Wali kota bisa memberikan sanksi berupa pemindahan dan di skor tergantung tingkat kesalahannya.

"Sama kayak militer sebenarnya, cuman militer lebih jelas dan kuat disiplinnya, kalau sipil tidak seperti itu kali," katanya.

Kalau memang benar ada ASN yang membangkang maka wali kota bisa saja memberikan sanksi karena tidak mungkin tujuan tercapai jika ada yang membangkang. Wali kota bisa mengambil tindakan tegas.

Terkait ini adalah tindakan menuju Pilkada 2024, dia menilai itu bisa jauh. Kalau benar pun kepentingannya itu maka tidak akan terlalu signifikan. Sebab dinamika politik tahun 2024 akan dapat terlihat pada tahun 2023 nanti.

Penggunaan gambar itu tampak dipasang di sejumlah kontak media sosial pesan WhatsApp kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Bukittinggi. Salah satunya, di kontak WhatsApp Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdako Bukittinggi, Yulman Yudhistira.

Baca Juga: ASN Pemko Bukittinggi Serentak Pakai Foto Profil Bergambar Wali Kota

Yulman mengatakan mengganti foto profil WhatsApp dengan gambar Wali Kota merupakan bentuk dukungan kepada pimpinan. Diharapkan dengan itu bisa menumbuhkan semangat kebersamaan dalam membangun Kota Bukittinggi.

“Pemasangan foto itu bukan kewajiban, tidak ada diwajibkan oleh Pak Wali Kota, itu suatu bentuk kesatuan gerak dari ASN di Pemko Bukittinggi,” katanya, Jumat (24/9/2021).

Dia mengatakan dengan kekompakan ini diharapkan menjadi wujud bahwa AS tidak ingin ada perbedaan yang beraroma negatif di Kota Bukittinggi. ASN sebagai pelayan masyarakat ingin membantu pimpinan mewujudkan visi misi pimpinan.

Baca juga: Ketua DPRD Bukittinggi Diganti, Gerindra: Hal Biasa

“Jadi itu dipasang beberapa ASN, lalu yang lain-lain ikutan, jadi ini bisa menjadi penyemangat, bisa jadi bentuk kekompakan,” pungkasnya.

Baca Juga

Empat mantan kepala daerah diperkirakan berhasil kembali menduduki posisi kepala daerah dalam Pilkada Serentak 2024 di Sumatra Barat.
4 Mantan Kepala Daerah Diperkirakan Comeback Setelah Menang dalam Pilkada Serentak
Hasil hitung cepat Pilkada Serentak 2024 menunjukkan empat wali kota petahana di Sumatra Barat (Sumbar) diperkirakan tidak melanjutkan
Empat Wali Kota Petahana di Sumbar Diperkirakan Tumbang di Pilkada 2024
Penjabat (Pj) Wali Kota Pariaman, Roberia mengingatkan kepada pimpinan OPD dan seluruh ASN untuk menjaga netralitas pada Pilkada 2024.
Pj Wako Pariaman Tegaskan ASN Harus Netral dalam Pilkada 2024
Gubernur Mahyeldi Imbau ASN untuk Netral dalam Pilkada Serentak Tahun 2024
Gubernur Mahyeldi Imbau ASN untuk Netral dalam Pilkada Serentak Tahun 2024
Menengok Geomorfologi Ngarai Sianok
Menengok Geomorfologi Ngarai Sianok
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bukittinggi sudah mengumumkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 untuk SD dan SMP negeri.
PPDB SD dan SMP Negeri di Bukittinggi Dibuka Juni, Berikut Jadwal dan Syaratnya