Rakor: Angka Stunting di Kota Pariaman Turun Jadi 16 Persen

Rakor: Angka Stunting di Kota Pariaman Turun Jadi 16 Persen

Wali Kota Genius Umar pimpin rapat koordinasi percepatan penurunan stunting di Kota Pariaman. [Foto: MC Kota Pariaman]

Langgam.id - Angka stunting di Kota Pariaman terus menurun hingga jadi 16 persen. Data terakhir, November 2022, ada 588 sasaran berisiko stunting yang sedang ditangani Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

Hal itu mengemuka dalam Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan penurunan stunting di Kota Pariaman. Rakor yang dipimpin Wali Kota Pariaman Genius Umar diadakan di Balairung Pendopo Walikota Pariaman, Jum’at (16/12/2022).

"Saat ini angka stunting di Kota Pariaman telah menurun menjadi 16 persen. Kita semua tentu berharap akan terus menurun sampai zero stunting," katanya.

Genius Umar mengatakan, rakor bertujuan menyusun perencanaan mulai dari penganggaran, pengawasan serta pengendalian agar semua kegiatan mengarah pada penurunan angka stunting. Penurunan angka stunting tidak bisa dikerjakan oleh satu perangkat daerah (dinas) saja tapi harus bersama.

Rakor yang digelar juga untuk menidaklanjuti mandat Perpres 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Sejauh ini, Pemko Pariaman telah membentuk TPPS untuk menurunkan angka stunting. TPPS Kota Pariaman terdiri dari Kepala OPD di lingkungan Pemko Pariaman, Direktur RS. Sadikin Kota Pariaman, Ketua IBI Kota Pariaman, hingga jajaran terendah di tingkat desa.

"Hari ini kita lihat kendala, kita bahas bersama dan kita cari jalan keluar. Yang paling penting itu adalah update data keluarga berisiko stunting," katanya.

Setelah miliki data, lanjutnya, lakukan pendampingan pada keluarganya. Termasuk juga melakukan pendampingan pada calon pengantin.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pariaman Gusniyeti Zaunit mengatakan, rakor merupakan tahap akhir dalam persiapan kasus stunting. Tugas selanjutnya adalah melakukan kampanye agar kasus stunting di Kota Pariaman terus menurun.

"Untuk November 2022, ada 588 sasaran beresiko stunting yang sedang kita lakukan pendekatan. Namun data ini bisa berubah sesuai dengan perkembangan," katanya.

Kedepan, menurutnya, perlu akselerasi dan perubahan fundamental yang dilakukan dari hulu hingga hilir. Seperti kebijakan yang mengatur harus dilakukan mulai pra nikah, kehamilan, masa kehamilan dan masa interval sebagai upaya pencegahan.

Baca Juga: Pemko Pariaman Terus Upayakan Zero Stunting di 2024

"Semoga saja di tahun 2023 nanti, kita kembali mampu menurunkan angka stunting di Kota Pariaman sehingga target zero stunting di tahun 2024 mampu dicapai," tuturnya.

Baca Juga

Profil Prof Martin Kustati yang Jabat Rektor UIN Imam Bonjol 2025-2029
Profil Prof Martin Kustati yang Jabat Rektor UIN Imam Bonjol 2025-2029
Prof Martin Kustati Kembali Jadi Rektor UIN Imam Bonjol
Prof Martin Kustati Kembali Jadi Rektor UIN Imam Bonjol
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan keprihatinannya atas insiden pembubaran kegiatan ibadah di rumah doa milik umat Kristen di Padang
Menteri Agama Utus Tim untuk Mendalami Insiden Perusakan Rumah Doa
Bukik Batabuah
Antisipasi Galodo, Kelompok Siaga Bencana Susuri Aliran Sungai
Karhutla di Kabupaten Solok
Karhutla Sumbar, BMKG Gelar Operasi Hujan Buatan Hari Ini
Semen Padang FC kalah 3-0 atas Negeri Sembilan
Laga Uji Coba, Semen Padang Takluk Lawan Negeri Sembilan