Ragam Komentar Siswa di Padang Pariaman Usai Divaksin Covid-19

vaksinasi SMP

Siswa SMP 1 Batang Anai jalanai vaksinasi covid-19 [dok. Pemprov Sumbar]

Langgam.id - Vaksinasi massal siswa SMP dan SMA di Sumatra Barat (Sumbar) mulai digelar pada Rabu (14/7/2021).

Vaksinasi dipusatkan di dua tempat yakni SMP 1 Batang Anai dan SMA 1 Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.

Beragam reaksi unik yang terjadi dalam proses vaksinasi covid-19. Tidak sedikit siswa yang menolak divaksinasi karena alasan takut jarum suntik, dan dilarang oleh orang tua.

Refan salah satunya. Siswa kelas VII SMP 1 Batang Anai ini menolak disuntik vaksin covid-19 karena tidak diizinkan orang tuanya. Cukup lama tenaga kesehatan dan guru membujuk Refan agar mau divaksin.

"Ndak do buk, ndak buliah dek gaek wak do buk. Beko diagiah pulo aia yang dingin-dingin (alkohol) tu, ndak nio wak do (Nggak mau buk, nggak boleh sama orang tua. Nanti dikasih alkhohol, saya nggak mau," kata Refan kepada petugas, seperti dikutip dari situs resmi Pemprov Sumbar.

Baca juga: Sumbar Catat Rekor, Lebih Kasus Baru Covid-19 dalam Sehari

Namun, setelah dijelaskan bahwa vaksin ini aman dan tidak berbahaya, barulah Redan mau divaksin.

"Nah gitu bagus. Malu awak kalau ndak vaksin. Kawan yang lain lah vaksin tu. Ndak taraso sakik do kan (Malu kalau nggak divaksin, teman-teman yang lain saja sudah divaksin. Nggak sakit kan?," kata salah seorang nakes.

Selain itu, tampak siswi lain juga menangis usai divaksin karena takut jarum suntik.  Namun, ada juga siswi yang justru tampak biasa saja bahkan gembira usai divaksin covid-19.

"Tidak sakit, biasa saja," ujar Revina, siswi kelas VII SMP Batang Anai yang dengan bangga memperlihatkan lengannya yang sudah disuntik kepada teman-temannya.

Sementara itu, siswa SMA 1 Batang Anai juga tampak antusias divaksin covid-19. Meski beberapa ada yang takut, tapi tak sedikit yang bersedia disuntik.

"Awalnya agak cemas, takut disuntik. Tapi rupanya gak sakit kok, Alhamdulillah," ucap Melia, siswi kelas 12 SMA 1 Batang Anai.

Program yang diselenggarakan oleh Badan Intelejen Nasional ini serentak diikuti 14 provinsi lainnya. Program ini menargetkan 30 ribu siswa SMP dan SMA serta 19 ribu warga lainnya melalui vaksinasi dari rumah ke rumah.

Kepala BIN Daerah Sumbar, Suwondo menyebut, ditargetkan vaksinasi pelajar untuk 1000 siswa SMP dan seribu siswa SMA. "Semoga vaksinasi massal ini akan mempercepat pencapaian kekebalan komunitas atau herd immunity di Sumbar," katanya.

Baca Juga

Kecelakaan beruntun melibatkan lima kendaraan terjadi di Jalan Padang-Bukittinggi, di depan Statika Kayu Kapua, Batang Anai, Padang Pariaman
Hilang Kendali, Truk Pasir Sebabkan Tabrakan Beruntun di Padang Pariaman
Indra Septiarman (26) alias In Dragon, tersangka utama dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari,
Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, 79 Adegan Diperagakan
Motif pembunuhan Nia Kurnia Sari (18) oleh tersangka IS (28) hingga saat ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Kapolres Padang Pariaman
Polisi Dalami Motif Pembunuhan Nia, Pengakuan Tersangka Masih Berubah-ubah
Usai berhasil menangkap IS (28), tersangka utama dalam kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari (18), polisi kini mendalami kemungkinan keterlibatan
Polisi Dalami Kemungkinan Tersangka Lain dalam Kasus Pembunuhan Nia Kurnia Sari
IS (28), tersangka utama dalam kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari (18), akhirnya ditangkap setelah sempat bersembunyi di loteng rumah kosong
Kronologi Pelarian Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, Berakhir di Loteng Rumah Kosong
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengunjungi rumah keluarga Nia Kurnia Sari (18) di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak,
Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, Polda: Identitas Pelaku Sudah Mengerucut