Polda Sumbar Bekuk Sindikat antar Provinsi, 2 Kg Sabu dan 5.000 Ekstasi Disita

sindikat narkoba

Polda sumbar menangkap sindikat pengedar narkoba. (Fath/langgam.id)

Langgam.id - Transaksi narkotika jaringan antar provinsi berhasil diungkap Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat (Sumbar). Barang bukti sebanyak ribuan gram sabu-sabu, ribuan butir ekstasi, 2 unit mobil, dan uang senilai ratusan juta rupiah disita dari enam tersangka.

Adapun keenam tersangka tersebut terdiri dari lima laki-laki dan satu perempuan yang berinisial OT, Y, SZ, RB, EF, dan AN. Keenam tersangka itu dibekuk di dua provinsi berbeda yakni Sumatra Barat dan Riau.

Direktur Reserse Narkoba Polda Sumbar Kombes Pol Wahyu Sri Bintaro saat menyampaikan rilis pers di Mapolda Sumbar, Senin (21/09/2020) mengatakan, pengungkapan kasus tersebut merupakan hasil pengembangan.

Pengungkapan dimulai dengan ditangkapnya Syarial di Kota Padang pada 10 Agustus 2020, disita barang bukti sabu-sabu seberat 800 gram. Namun dari keterangan Syarial, ia mendapatkan barang tersebut dari Y yang kemudian ditetapkan sebagai DPO.

“Hasil penyelidikian ternyata Syarial ini mendapatkan barang bukti sabu itu dari tersangka Y,” ujar Wahyu.

Dari penangkapan Syarial itu berlanjut dengan penangkapan tersangka lainnya yakni OT dan DAF pada 3 September 2020 di Sarilamak, Kabupaten 50 Kota.

Dari tangan OT dan DAF ditemukan barang bukti 1 butir ekstasi dan 1 bongkahan kecil kristal bening diduga narkotika jenis sabu. Barang bukti itu ditemukan di dalam mobil yang mereka tumpangi. Namun OT dan DAF mengaku barang tersebut bukan milik mereka melainkan Y.

“Pada saat diinterogasi OT tidak mengaku bahwa barang itu adalah miliknya. Kemudian dilakukan pengembangan bahwa mobil tersebut pemiliknya adalah saudara Y yang menjadi DPO kita,” terang Wahyu.

.

.

Setelah melakukan pengembangan, petugas berhasil menangkap Y dan SZ pada 5 September 2020 di kediamannya di Kota Pekanbaru, Riau. Petugas menyita barang bukti 2 kilogram sabu dan 5.708,5 butir ekstasi dari tangan kedua tersangka tersebut.

Tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) Subsider Pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 Jo Pasal 137 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pindana kurungan penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun. (Fath/ABW)

Baca Juga

Warga Bukittinggi dihebohkan oleh penggerebekan tiga karung ganja yang dilakukan polisi di kawasan Simpang Tembok. Aksi penangkapan yang
Polisi Amankan Tiga Karung Ganja di Bukittinggi, Diduga Pesanan dari Napi Lapas Jakarta
Pengemudi Harap Waspada, Operasi Zebra 2024 Sasar Pelanggaran Lalu Lintas
Pengemudi Harap Waspada, Operasi Zebra 2024 Sasar Pelanggaran Lalu Lintas
Polda Sumbar menggelar Operasi Zebra Singgalang 2024 terhitung mulai 14-27 Oktober 2024. Kegiatan ini digelar guna menciptakan
Dimulai Hari Ini, Operasi Zebra Singgalang 2024 Berlangsung hingga 27 Oktober
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
Konflik agraria di Nagari Kapa, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, kembali memanas pada Jumat (4/10/2024).
Konflik Agraria Berlanjut: 10 Warga Kapa Dibawa ke Polda, Penggusuran Lahan Menuai Kecaman
Bidpropam Polda Sumbar mulai melakukan sidang kode etik terhadap para personel yang diduga tidak profesional saat membubarkan aksi tawuran
Polda Sumbar Mulai Sidang Kode Etik Anggota Tidak Profesional saat Bubarkan Tawuran di Kuranji