Plt Walikota Pariaman Ikuti Vidcon Pengumuman SKB 4 Menteri Tentang PTM

Plt Walikota Pariaman Ikuti Vidcon Pengumuman SKB 4 Menteri Tentang PTM

Plt Wako Pariaman Mardison Mahyuddin mengikuti vidcom dengan menteri. (Foto: dok humas)

Langgam.id - Plt Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin mengikuti vidio conference terkait Pengumuman Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19  di Ruang Rapat Walikota Pariaman, Balaikota Pariaman, Jumat (20/11/2020).

Pertemuan secara virtual tersebut dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Menteri Kesehatan, Terawan, Menteri Agama, Fahrur Razi, Menteri Koordinator Bidang PMK, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo serta Gubernur, Bupati dan Walikota se Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengatakan, Pemerintah telah mengizinkan sekolah untuk membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk memutuskan apakah pembelajaran tatap muka tersebut bisa dilakukan atau tidak.

"PTM ini diperbolehkan tidak diwajibkan, dan keputusan itu ada di tangan Pemda, kepala sekolah, komite sekolah dan orangtua." terangnya.

"Perbedaan SKB ini dari sebelumnya, peta zona risiko dari Satgas Covid-19 tidak lagi menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka, tapi pemerintah daerah yang menentukan. Sehingga mereka bisa memilah daerah-daerah dengan cara yang lebih mendetail," tutur Nadiem.

Nadiem menjelaskan, pada saat ini dari hasil evaluasi SKB empat Menteri, hanya 13 persen sekolah di Indonesia yang melakukan PTM, dan 87 persen masih melakukan belajar dari rumah.

"Data menunjukan berdasarkan zona hijau, kuning, oranye dan merah, meskipun zona kuning dan hijau sudah diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka tetapi masih banyak sekolah yang belum melaksanakannya, hal ini dikarenakan proses untuk persiapan protokol kesehatan PTM ini membutuhkan waktu dan disiplin yang tinggi," imbuhnya.

Ia tekankan, meskipun pembelajaran di kelas sudah dimulai tapi bukan berarti kita lengah dan tidak disiplin terhadap protokol kesehatan.

"Protokol kesehatan itu harga mati, tidak ada tawar menawar untuk disiplinnya, tidak ada aktifitas diluar kelas, tidak ada kantin dan kegiatan ekskul dan aktifitas lainnya," tegasnya.

Disamping itu, tidak hanya untuk Sekolah Dasar (SD) tapi juga untuk Perguruan Tinggi akan menyusul dalam penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka, menyusul setelah itu SMP, SMA dengan persetujuan dari Pemda setempat.

Jika pembelajaran tatap muka tidak segera dimulai dari sekarang, Nadiem khawatir dampak negatif terhadap generasi saat ini akan menjadi permanen.

"Dampak negatif tersebut ialah ancaman putus sekolah, kendala tumbuh kembang anak, dan tekanan psikososial dan kekerasan dalam rumah tangga," tutupnya. (Inf/HFS)

Baca Juga

Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman menggelar Pariaman Barayo atau biasa disebut Pesta Pantai Pariaman pada momen libur Lebaran yaitu 11-21
Hingga Hari Keempat Pariaman Barayo, Pemko Raih PAD Rp215 Juta
Aksi Kolaborasi Bangun Pondok Literasi Rosihan Anwar di Solok
Aksi Kolaborasi Bangun Pondok Literasi Rosihan Anwar di Solok
Pertengahan pekan lalu, saya mendapat kesempatan berbicara sekitar 10 menit di sesi seminar pendidikan dalam rangka Kongress Minang Diaspora
Dari Seminar Pendidikan MDN: Dialektika yang Hilang 
Pemko Padang menghibahkan tanah seluas 8.056 meter persegi kepada Kemenag Padang. Tanah yang berada di Jaruai Kelurahan Bungus Barat,
MAN 4 Bakal Dibangun di Bungus, Pemko Padang Hibahkan Tanah ke Kemenag
Digelar 4 Hari, Wisuda ke 90 UIN Imam Bonjol Luluskan 1.865 Wisudawan
Digelar 4 Hari, Wisuda ke 90 UIN Imam Bonjol Luluskan 1.865 Wisudawan
BPJS Ketenagakerjaan Pariaman Gelar Bersih-bersih Pantai Gandoriah
BPJS Ketenagakerjaan Pariaman Gelar Bersih-bersih Pantai Gandoriah