Langgam.id - Kabupaten Pesisir Selatan ditunjuk oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar sebagai lokasi puncak peringatan Hari Bakti Transmigrasi (HBT) ke-71 pada 12 Desember 2021.
Mendes dijadwalkan tiba di Kota Padang pada Sabtu (11/12/2021). Sebelum ke Pesisir Selatan, Mendes akan bertemu dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.
Kemudian, Mendes Halim makan malam bersama Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar dan membahas berbagai upaya strategi dalam percepatan pembangunan.
Pertemuan itu rencananya juga membahas pengembangan daerah transmigrasi dan sekaligus menginap di rumah dinas bupati di Painan.
Pada puncak peringatan Hari Bakti Transmigrasi akan digelar pameran produk UMKM, produksi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dari daerah transmigrasi.
Selanjutnya, Mendes Halim juga dijadwalkan akan melakukan penyerahan bantuan transmigrasi.
Mendes mengungkapkan, dipilihnya Pesisir Selatan sebagai pusat kegiatan HBT tahun ini karena merupakan bagian dari apresiasi pemerintah pusat kepada semua unsur.
Khususnya masyarakat atas dukungan pada program transmigrasi, sehingga bisa berkembang dengan baik dan maju.
"Masyarakat Pesisir Selatan telah memberi ruang bagi para warga transmigran. Solidaritas seperti itu patut diapresiasi," ujar Mendes Halim saat bertemu Bupati Pessel Rusma Yul Anwar seperti dilansir situs Pemkab Pessel, Selasa (30/11/2021).
Ia memuji masyarakat dan Pemkab Pessel yang begitu paham dengan segala perbedaan dan semangat Kebhinekaan.
Meski berlainan suku, budaya tapi mereka tetap bisa hidup rukun berdampingan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Mendes mengharapkan pemkab tetap memperhatikan kerukunan kehidupan masyarakat transmigrasi Lunang dan Silaut. Hal ini mengingat perbedaan latar belakang suku, budaya dan adat mereka dengan pribumi.
Beri Perhatian Bagi Warga Transmigrasi
Bupati Pessel Rusma Yul Anwar mengungkapkan bahwa daerah itu sejak awal memberikan perhatian besar terhadap warga transmigrasi.
Setelah bantuan pemerintah pusat berakhir, transmigran di Lunang dan Silaut mulai merasakan kesulitan ekonomi.
Pemerintah daerah ketika itu terangnya, mengajak dan menyosialisasikan perkebunan kelapa sawit di kawasan transmigrasi. Mulai dari proses penanaman, pemeliharaan, hingga panen.
"Alhamdulillah, kini telah terlihat hasilnya. Mereka sudah mandiri, bahkan turut serta dalam memajukan pembangunan daerah," bebernya.
Selanjutnya kata Rusma, ikut menyukseskan program percepatan pengembangan kawasan transmigrasi melalui pembentukan Kota Terpadu Mandiri (KTM) yang digagas pemerintah pusat di wilayah transmigrasi.
Baca juga: DPRD Pesisir Selatan Sahkan APBD 2022 Sebesar Rp1,66 triliun
Pemkab Pessel sebutnya, melahirkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pembentukan KTM Lunang Silaut pada 2012 sebagai respons dari program tersebut.
Bahkan kini masuk dalam 52 kawasan transmigrasi prioritas nasional.
"Pemerintah kabupaten dalam RPJMD 2021-2026 menargetkan pertumbuhan lembaga ekonomi dan sosial di wilayah transmigrasi sebanyak 35 unit per tahun," ucap Rusma.