Peringati Hari Jadi Sumbar, Gamawan Fauzi Bicara Pertarungan Hadapi Covid-19

Peringati Hari Jadi Sumbar, Gamawan Fauzi Bicara Pertarungan Hadapi Covid-19

Mantan Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi. (Rahmadi/langgam.id)

Langgam.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar) menggelar rapat paripurna istimewa memperingati hari jadi Provinsi Sumbar 1 Oktober yang ke 75 tahun. Rapat digelar di ruang rapat utama Gedung DPRD Sumbar, Kamis (1/10/2020).

Dalam rapat paripurna tersebut, Mantan Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi memberikan pidato di dalam rapat. Ia menyampaikan sejumlah pandangan tentang Sumbar ke depannya, salah satunya tentang menghadapi pandemi covid-19.

"Kita instropeksi, dan bermuhasabah memohon ampun kepada Allah atas kelalaian kita, sambil berniat terus memperbaikinya, pandemi covid-19 belum ada yang tahu kapan akan berakhirnya," katanya.

Selain itu, kata dia, pandemi covid-19 juga belum ada jaminan sampai kapan akan ditemukan obatnya. Sampai saat ini tercatat sudah ribuan tercatat dan begitu juga di Indonesia. Selain itu covid-19 juga berdampak kepada sosial, ekonomi, politik, psikologi sosial, dan bidang lainnya.

Baca juga: Peringati Hari Jadi Sumbar, DPRD: Banyak Masyarakat Belum Tahu

Pada bidang ekonomi tercatat sudah lebih 45 negara jatuh ke jurang resesi bahkan diantaranya mengalami resesi yang amat dalam. Mereka mengalami konstraksi ekonomi atau minus hampir 30 persen. Negara kuat seperti Jerman, Jepang, dan Singapura yang juga sudah jatuh resesi.

"Ahli ekomomi dunia sepakat mempastikan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2020 akan tumbuh negatif," katanya.

Khususnya Indonesia, lanjut dia, juga akan masuk resesi, karena dua kuartal sebelumnya pertumbuhan ekonomi negatatif. Jika nanti diumumkan kuartal 3 negatif maka negara tersebut resesi. Sebab 3 kuartal berturut pertumbuhan ekonomi negatif maka itu resesi.

Jika pertumbuhan ekonomi minus, maka diperkirakan akan semakin banyak pengangguran. Apalagi jika banyak terjadi pemutusan hubungan kerja yang merupakan dampak covid-19, maka akan bertambah lagi termasuk di Sumbar.

"Saya harap ada kajian sungguh-sungguh untuk mengatasi ini, tentu juga Sumbar, saya yakin pemerintah dan DPRD berpikir keras mengatasi persoalan ini," katanya.

Sumbar dengan APBD seperti saat ini sekitar Rp.7 triliun rupiah,banyak yang tidak terealisir akibat bermacam faktor. Dia berpendapat tahun 2021 perlu kajian yang mendalam sampai 5 tahun mendatang.

Ia meminta pemerintah daerah perlu melakukan pertemuan berkala agar dapat mengatasi permasalahan. Ditambah lagi beberapa tahun ke depan tidak dapat diprediksi apa yang akan terjadi. Langkah antisipasi perlu dilakukan agar pembangunan tetap berjalan.

Menurutnya pada tahun krisis 1998 lalu, malah Sumbar banyak dapat berkah karena  naiknya pendapatan masyarakat karena naiknya harga komoditas pertanian. Sementara krisis saat ini sangat berbeda, karena melanda hampir semua negara.

"Kondisi ini tentangan berat bagi masyarakat Sumbar tahun ini dan tahun depan, DPRD dan pemerintah perlu kajian yang cermat mengatasi ini," katanya.

Selain itu ia mengapresiasi kemampuan Sumbar dalam menangani pandemi covid-19. Tentu diharapkan begitu juga saat penanganan ekonomi.
Tahun 2021 juga merupakan tahun penting bagi Sumbar, selain pergantian kepala daerah juga waktu berakhir rencana pembangunan jangka panjang 25 tahun. Selanjutnya juga dirumuskan untuk rencana jangka panjang 25 tahun ke depan.

Ke depan diharapkan tidak hanya memenuhi kegiatan konstitusional, tetapi merupakan harapan yang ingin dicapai Sumbar. Sumbar harus ikut menopang kemajuan Indonesia di masa yang akan datang. Pemerintah daerah harus memiliki data yang akurat agar dapat melakukan kajian yang mendalam.

"Kami menyarankan membentuk tim mengevaluasi mendalam dan merumuskan RPJP 25 tahun ke depan, ada pakar, ulama, tokoh adat, tokoh masyarakat, wartawan dan lainnya," katanya.

Salah satu yang dapat dimaksimalkan Sumbar menurutnya adalah pertanian, karena banyaknya lahan produktif dan sumber daya yang memadai. Sumbar tidak bisa mengandalkan pertambangan berskala besar seperti di provinsi tetangga.

"Mari kita kenali dengan identifikasi sungguh-sungguh kekuatan dan kelemahan Sumbar, Kenali dirimu kenali saingannmu maka kamu akan menang, setiap daerah memiliki situasi, kondisi, potensi,  peluang tantangan dan hambatan yang berbeda, hanya mengoptimalkan kelebihan di suatu daerah maka pembangungan akan sukses," ujarnya. (Rahmadi/ABW)

Baca Juga

Permasalahan baru yang menimpa umat Islam yakni terkait daftar nama-nama ustadz kondang yang terdaftar dalam jaringan radikalisme.
Pergeseran Nilai Muhammadiyah Sumbar dalam Politik?
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumbar, Bayu Aryadhi mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi
BP2MI: Tidak Ada Pekerja Migran Indonesia dari Sumbar di Zona Konflik
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
Ahmad Hafidz
Nagari Creative Hub: Penggerak Ekonomi Masyarakat
Sebanyak 14 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI terpilih asal Sumatra Barat untuk periode 2024-2029 telah dilantik pada 1 Oktober 2024
Harta Kekayaan Anggota DPR dan DPD Asal Sumbar: Mulyadi Terkaya, Cerint Iralloza Terendah
Menteri BUMN Erick Thohir telah menyetujui pengalihan lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk pengembangan RSUP M Djamil Kota Padang.
Flyover Sitinjau Lauik Segera Dibangun, Andre: Pemenang Lelang Diumumkan 7 Oktober 2024