Penjelasan Rektor Unand Soal 167 Mahasiswa yang Diberhentikan

mahasiswa unand, fakultas peternakan unand

Kampus Unand [dok.Unand]

Langgam.id - Pemberitaan mengenai 167 orang mahasiswa Universitas Andalas (Unand) yang diberhentikan ditanggapi Rektor Universitas Andalas, Yuliandri. Ia menyebut, mahasiswa tersebut bukan berstatus DO (Drop Out) tetapi mengundurkan diri.

"167 mahasiswa itu bukan berstatus DO. Lebih tepatnya mereka mengundurkan diri dengan catatan tidak mendaftar ulang pada tahapan semester berikutnya selama dua semester berturut-turut," kata Yuliandri dalam keterangannya di situs resmi Unand, Senin (19/7/2021).

Yuliandri merinci, 167 mahasiswa yang mundur berasal dari dua fakultas. Yakni 80 orang dari Fakultas Pertanian dan 87 orang dari Fakultas Ilmu Budaya.

"Kemungkinan ada di antara mereka yang kembali ikut seleksi pada perguruan tinggi lain tetapi tidak memberikan informasi pada jurusan di fakultas mereka kuliah sebelumnya," ujarnya.

Baca juga: Mahasiswa Unand yang Diberhentikan Mencapai Ratusan Orang, BEM Kumpulkan Data

Dikatakannya, 167 mahasiswa tersebut dinyatakan mengundurkan diri berdasarkan Peraturan Rektor Unand Nomor 14 Tahun 2020 tentang Peraturan Akademik Program Sarjana Universitas Andalas pada Pasal 14 ayat 2.

"Dalam pasal itu disebutkan mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang dua semester berturut-turut dinyatakan mengundurkan diri sebagai mahasiswa," terang Yuliandri.

Baca Juga

Rektor ITP Lantik WR dan Dekan Periode 2025-2029
Rektor ITP Lantik WR dan Dekan Periode 2025-2029
Universitas Andalas (UNAND) membuka dua program studi (prodi) baru untuk pengembangan potensi masa depan. Dilansir
UNAND Buka 2 Prodi Baru, S1 Statistika dan Data Science serta S3 Linguistik
Sebanyak 2.494 mahasiswa Universitas Andalas (Unand) bakal melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode pertama tahun 2025.
2.494 Mahasiswa UNAND Dilepas Ikuti KKN di 6 Kabupaten di Sumbar
UNP Perpanjang Kerjasama dengan Universiti Pendidikan Sutan Idris Malaysia
UNP Perpanjang Kerjasama dengan Universiti Pendidikan Sutan Idris Malaysia
Jadi GRS Pertama di Sumatra, Gubernur Sumbar Apresiasi Sekolah Kristen Kalam Kudus
Jadi GRS Pertama di Sumatra, Gubernur Sumbar Apresiasi Sekolah Kristen Kalam Kudus
Sekolah Kristen Kalam Kudus Padang jadi Google Reference School Pertama di Sumatra
Sekolah Kristen Kalam Kudus Padang jadi Google Reference School Pertama di Sumatra