Penjelasan Menkes Soal Hepatitis Akut yang Telah Menelan 3 Korban Jiwa di Indonesia

Berita terbaru dan terkini hari ini: Penyakit Hepatitis Akut atau Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology telah sampai di Indonesia.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Dok. Sekretariat Kabinet RI)

Berita terbaru dan terkini hari ini: Penyakit Hepatitis Akut atau Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology telah sampai di Indonesia.

Langgam.id - Penyakit Hepatitis Akut atau Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology yang tengah melanda dunia telah sampai di Indonesia. Bahkan, dilaporkan telah menelan tiga korban jiwa.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta, agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit misterius tersebut.

Menurut Budi, salah satu cara mencegah penyakit misterius itu dengan rajin menjaga kebersihan.

"Virus ini menularnya lewat asupan makanan yang lewat mulut, jadi kalau bisa rajin cuci tangan saja supaya kita pastikan yang masuk ke anak-anak kita," ujar Budi dikutip dari video siaran pers Update Penagananan Pandemi Covid-19 di akun YouTube Sekretariat Kabinet RI, Selasa (10/5/2022).

Penyakit Hepatitis Akut atau pemnyakit misterius itu, kata Budi, banyak menyerang anak dengan usia di bawah 16 tahun.

"Tapi, lebih banyak lagi menyerang anak usia di bawah lima tahun," ungkapnya.

Saat ini, lanjut Budi, sudah ada dugaan 15 kasus atau suspek hepatitis akut di dunia, dan tiga di antaranya di Indonesia yang dilaporkan terjadi 27 April 2022.

"Kasus di Indonesia terjadi setelah beberapa hari Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyampaikan adanya kejadian luar biasa atau outbreak di Eropa penyakit ini di Eropa," jelasnya.

Menindaklanjuti kejadian itu, sebut Budi, Kemenkes juga telah membuat Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).

"Tanggal 27 April itu kita sudah langsung mengeluarkan surat edaran agar semua rumah sakit dan dinas kesehatan melakukan surveillance monitoring terhadap kasus ini," ucapnya.

Bahkan, menurut Budi, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat dan Pemerintah Inggris untuk memperoleh informasi mengenai penyakit ini.

Baca juga: Penyakit Misterius, Dinkes Sumbar Temukan Kasus Kematian Mirip Hepatitis

"Memang kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang seratus persen menyebabkan adanya penyakit hepatitis akut ini. Sekarang penelitian sedang dilakukan bersama-sama oleh Indonesia, bekerja sama dengan WHO dan juga kita bekerja sama dengan Amerika (Serikat) dan Inggris, untuk bisa mendeteksi secara cepat penyebab penyakit ini. Kemungkinan besar adalah adenovirus strain 41, tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada adenovirus strain 41 ini," katanya.

Dapatkan update berita terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

156 Obat Sirop Boleh Diresepkan, Dinkes Diminta Lakukan Pengawasan
156 Obat Sirop Boleh Diresepkan, Dinkes Diminta Lakukan Pengawasan
Berita terbaru dan terkini hari ini: Penyakit Hepatitis Akut atau Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology diduga telah sampai di Sumbar.
Perlu Diwaspadai, Ini Gejala Awal Penyakit Hepatitis Akut
Kenali Gejala Hepatitis Pada Anak, IDAI Minta Masyarakat Sumbar Waspada
Kenali Gejala Hepatitis Pada Anak, IDAI Minta Masyarakat Sumbar Waspada
KPU Sumbar menunjuk RSUP Dr M Djamil Padang dan Rumah Sakit Universitas Andalas sebagai pusat pemeriksaan kesehatan bagi calon kepala
Sikapi Temuan Hepatitis di Sumbar, RSUP M Djamil Jadi Rujukan Pasien Gejala Berat
Dinkes: Temuan Hepatitis Misterius di Sumbar Biasanya Menyerang Anak 0-16 Tahun
Dinkes: Temuan Hepatitis Misterius di Sumbar Biasanya Menyerang Anak 0-16 Tahun
Dinkes Sumbar Minta Temuan Hepatitis Misterius Tidak Dikaitkan dengan Vaksin Covid-19
Dinkes Sumbar Minta Temuan Hepatitis Misterius Tidak Dikaitkan dengan Vaksin Covid-19