Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Irwan Prayitno menyebutkan banyak persoalan yang menyebabkan Gerai Minang Mart di daerahnya ditutup, mulai persoalan modal hingga sewa tempat yang terlalu mahal.
Hal itu disampaikan saat orang nomor satu di Sumbar itu diinterpelasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar dalam sidang lanjutan terkait pembahasan interpelasi terhadap Gubernur Sumbar.
Pantauan Langgam.id, terlihat Irwan Prayitno memberikan jawaban terhadap pertanyaan DPRD Sumbar terkait materi interpelasi pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) selama1,5 jam. Salah satu yang dipertanyakan itu terkait banyaknya Gerai Minang Mart tutup.
Menurut Irwan, Minang Mart saat ini dikelola PT Ritel Modern Minang (RMM) yang merupakan Joint Venture antara BUMD Sumbar, yaitu PT Grafika Jaya Sumbar (GJS) dan PT Sentra Distribusi Nusantara (SDN) yang merupakan perusahaan dari Nusantara.
"Pembentukan awal Minang Mart, tahun 2016. Dalam Akta Notaris, disepakati penyertaan modal dari PT Grafika senilai Rp2 Milyar," ujarnya.
Lalu, hingga saat ini, tidak ada penyertaan modal oleh PT GSJ tersebut, sehingga modal usaha dari Minang Mart seluruhnya berasal dari PT Sentra Distribusi Nusantara Jakarta.
Lalu, terkait penutupan sebanyak 20 gerai Minang Mart, katanya, karena terkendala mahalnya sewa tempat, pemutusan kontrak kerja dan pembayaran macet oleh mitra Minang Mart, sehingga menyebabkan PT RTM kesulitan mendapatkan suplai barang dari distributor.
Dikatakan Irwan, tahun 2020, pihaknya akan kembali mendirikan tiga gerai Minang Mart, dua di Kota Padang dan satu di Kabupaten Pesisir Selatan.
Irwan mengklaim, hingga saat ini sebanyak 26 Gerai Minang Mart masih beroperasi, dari jumlah awal sebanyak 46 gerai.
Gerai Minang Mart yang masih beroperasi, katanya, sebanyak 23 gerai di Kota Padang, satu di Agam, satu di Padang Panjang, dan satu lagi di Pesisir Selatan. "2020 ini, kita akan buka tiga lagi," ucapnya.
Ia berharap, ke depannya agar bisa berkembang, manajemen PT RMM sangat mengharapkan adanya penyertaan modal dari pemerintah daerah melalui PT Grafika Sumbar Jaya.
"Sehingga dengan berkembangnya gerai Minang Mart nantinya kita bisa berkembang seperti perusahaan ritel besar Alfamart," katanya.