Langgam.id-Pengamat politik Universitas Andalas, Asrinaldi mengatakan, peningkatan partisipasi pemilih di Pilkada Sumatra Barat (Sumbar) dipengaruhi oleh jumlah pasangan calon yang menjadi kontestan. Semakin banyak calon, semakin bertambah partisipasi pemilih.
Hal tersebut disampaikan Asrinaldi dalam acara refleksi sosialisasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumbar tahun 2020, melalui kegiatan lomba lomba dan pengaruhnya terhadap peningkatan partisipasi pemilih di Bumiminang Hotel, Padang, Sabtu (16/1/2021).
Asrinaldi menjelaskan bahwa partisipasi pemilih di Pilgub Sumbar tahun 2020 tercatat sebesar 61,68. Angka ini memang meningkat dibandingkan pemilihan pada tahun 2015 lalu sebesar 58,56 persen.
Namun jumlah tersebut masih kalah dari Pilgub pada tahun 2010 yang tercatat partisipasinya sebesar 63,62 persen.
"Memang partisipasi politik Pilgub kali ini naik dari 58 persen di 2015 menjadi 61 persen, tetapi tidak lebih baik dari Pilgub tahun 2010 lalu sebesar 63 persen," katanya.
Dia menjelaskan, pada tahun 2010 ada 5 pasangan calon yang kemudian dimenangkan oleh Irwan Prayitno-Marlis Rahman. Tahun 2015 hanya diikuti oleh 2 pasangan calon, yang dimenangkan oleh Irwan Prayitno-Nasrul Abit. Selanjutnya Pilgub 2020 diikuti oleh 4 pasangan calon.
"Munculnya banyak konstestan menaikan jumlah partisipasi pemilih. Sebab setiap konstestan pasti memiliki basis masa, basis masa ini yang mendukung pasangan calon mereka, ini akhirnya menaikan partisipasi pemilih," ujarnya.
Selain itu, menurutnya, partisipasi juga dipengaruhi oleh pemilihan kepala daerah bupati atau walikota yang serentak dengan pemilihan gubernur.
"Daerah yang memilih bupati atau walikota serentak dengan gubernur cendrung lebih tinggi partisipasinya dibandingkan daerah yang hanya memilih gubernur dan wakil gubernur saja," imbuhnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Sumbar Izwaryani mengatakan, pihaknya telah memaksimalkan banyak cara agar bisa meningkatkan partisipasi pemilih. Dari KPU RI sendiri ditargetkan partisipasi sebanyak 77,5 persen.
"Alhamdulillah partisipasi pemilih kita meningkat, padahal sebelumnya banyak yang pesisimis karena pilkada diadakan di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.
KPU Sumbar mencatat, ada 2 daerah partisipasinya di atas terget provinsi, bahkan nasional. Daerah tersebut adalah Dharmasraya dengan 78,13 persen dan Solok Selatan 81,66 persen.
"Jadi ada daerah yang tinggi partisipasi pemilihnya, ada satu lagi daerah Kota Solok partipasinya 76 persen, sedikit lagi sampai dengan target nasional," ujarnya.(Rahmadi/Ela)