Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Ditemukan 420 partikel mikroplastik dalam 100 liter air di Batang Arau, Kota Padang.
Langgam.id -Tim ekspedisi Sungai Nusantara menemukan 420 partikel mikroplastik dalam 100 liter air di Sungai Batang Arau, Kota Padang. Partikel-partikel mikroplastik itu berukuran 1000-2.500 mikron dengan jenis fiber dan filamen.
Pengambilan sampel dilakukan pada Selasa (10/5/2022) pukul 16.14 WIB. Selain tercemar mikroplastik, tim ekspedisi juga menemukan fakta bahwa kandungan zat besi di Batang Arau mencapai angka 0,45.
“Ini tiga kali lipat di atas baku mutu kualitas air sungai,” ujar Peneliti Ecoton, Prigi Arisandi kepada awak media, Selasa (10/5/2022).
Menurut Prigi, fiber tersebut berasal dari textil atau polyester yang lepas tercabut dari plastik. Adapun filamen berasal dari pecahan kresek bening dan plastik sachet produk rumah tangga.
Saat mengambil sampel air di Sungai Batang Arau, tim ekpedisi juga memetakan sebaran sampah produk yang ada di sungai itu. "Dari audit brand yang kita lakukan, ada 38 jenis produk penyumbang mikroplastik di Batang Arau," ungkapnya.
Dikatakan Prigi, krisis sampah plastik akan mencapai titik klimaks dalam tiga dekade ke depan. “Kajian mengatakan, di tahun 2050, jumlah sampah plastik di lautan akan lebih banyak dari jumlah ikan,” jelasnya.
Sementara itu, peneliti Ecoton lainnya yang juga ikut dalam ekspedisi Sungai Nusantara, Amiruddin Muttaqin menyebutkan, bahwa perusahaan harus bertanggung jawab dalam Pengurangan Sampah Oleh Produsen atau Extended Producer Responsibility (EPR).
Kata dia, produsen diharuskan untuk mengirimkan dokumen perencanaan pengurangan sampah dengan tujuan mencapai target pengurangan sampah oleh produsen sebesar 30 persen. “Produsen punya tanggung jawab atas kemasan atau barang yang diproduksinya,” ujar Amiruddin.
Terkait hal itu, sebut Amiruddin, juga telah ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Sampah Rumah Tangga. Dalam peraturan tersebut, disebutkan bahwa produsen wajib untuk bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan.
Mikroplastik yang mencemari air sungai, kata Amiruddin, sangat berbahaya bagi manusia dan dapat memicu kanker. Serpihan plastik akan tersebar di laut dan menyatu dengan ikan yang dikonsumsi manusia.
Baca juga: Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Uji Mikroplastik di Batang Arau Padang
"Tidak hanya lewat air, mikroplastik juga bisa menyebar lewat udara dari hasil pembakaran sampah," katanya.
Tidak hanya di Batang Arau, berdasarkan sejumlah penelitian yang dihimpun oleh Ecoton, sejumlah titik di sepanjang pantai Sumbar tercemar mikroplastik. Seperti di Pesisir Bungus Teluk Kabung, Batang Kuranji dan Pesisir Kota Pariaman.
—