Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) menyikapi polemik penolakan masyarakat terkait kehadiran wisatawan China yang berkunjung ke Ranah Minang. Koordinasi dengan pihak agen travel pun telah dilakukan.
Kabiro Humas Pemprov Sumbar, Jasman Rizal, mengatakan kesimpulan sementara pihak agen travel akan mengupayakan mempercepat kunjungan wisatawan China tersebut di Sumbar. Namun agen travel sedang dalam pengurusan cater flight untuk pemulangan wisatawan.
"Nampaknya mereka juga memahami dan memaklumi kondisi ini. Tadi mereka sudah bicara dengan kami bahwa mereka akan berupaya mempercepat kunjunganya di Sumbar. Tapi tentu mereka juga mengurus kembali bagaimana cater flight, kemudian pengurusan tiketnya," kata Jasman, Senin (27/1/2020).
Baca juga : Klaim Pemprov Sumbar Penyambutan Turis China di BIM Hanya Kebetulan
Menurut Jasman, dalam pengurusan cater flight terhadap wisatawan tidak gampang. Maka dari itu, pihaknya belum mengetahui bagaimana kelanjutan akan upaya dari agen travel dalam pengurusan cater flight.
"Kemudian juga bicara dengan maskapai, karena itu tidak gampang. Untuk berangkat ke Sumbar saja cater flight itu butuh tiga bulan, baru dapat cater flight. Ketersediaan pesawat 'kan engga setiap hari ada, apalagi cater flight," katanya.
Baca juga : Cerita Kondisi Wuhan Terkini dari Mahasiswa Indonesia Yuliannova Chaniago di China
Namun terkait polemik ini, Pemprov Sumbar sangat menghormati keputusan dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Jasman mengklaim, wisatawan tersebut akan terus dipantau di lokasi penginapan.
"Mereka kami pantau terus, di mana mereka nginap itu dinas kesehatan kami selalu pergi ke sana. Misalnya sekarang nginap di hotel A nanti malam petugas kami datang ke sana. Terus mengecek kesehatan mereka. Jadi kita tidak biarkan," tegasnya.
"Karena ini bagian dari program nasional kita harus sukseskan. Tapi kita harus mencoba bagaimana tidak juga meresahkan masyarakat. Tugas kita begitu," sambung Jasman.
Sementara itu salah seorang Staf Lapangan PT Coco's Tour Indonesia, Robin, mengungkapkan pihaknya telah melakukan pembatalan jadwal kunjungan wisatawan ke beberapa destinasi di Sumbar. Hal ini karena adanya gelombang penolakan dari masyarakat.
"Jadwal sebelumnya wisatawan tersebut akan ada di Sumbar selama lima hari empat malam. Namun karena ada hal yang semacamnya ini, kami belum tau durasi waktu para wisatawan tersebut di Sumbar," katanya. (Irwanda/ICA)