Langgam.id - Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumatra Barat (Sumbar) memastikan, proses pengerjaan jembatan titian panjang di Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman tidak menganggu mobilitas kendaraan logistik. Dua jembatan darurat (bailey) dibangun sebagai pengganti.
Menurut Pejabat Pembuat Komitmen 1.1 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional I Sumbar, Reni Marlisa mengtakan, kapasitas jembatan darurat mencapai 30 ton lebih dan lantai jembatan memakai besi baja.
"Pokoknya distribusi logistik tidak akan putus dengan pergantian jembatan ini. Karena kontruksi jembatan sementara, boleh lihat di lapangan, lantai jembatan dibuat dari baja," ujar Reni dihubungi langgam.id, Rabu (20/1/2020).
Baca juga: Pengerjaan Jembatan di Kayu Tanam, Ini Jalur Alternatif Padang-Bukittinggi
Reni mengungkapkan, jembatan darurat yang dibangun sama dengan di Baso Kabupaten Agam. Di lokasi ini, kendaraan bermuatan semen masih bisa melintasi jembatan darurat.
"Truk semen, truk pengangkut material dari Pekanbaru tidak menjadi masalah. Jika lebih dari 30 ton masih bisa, tapi satu-satu," jelasnya.
Proses penggantian jembatan titian panjang yang berada di jalur utama Padang-Bukittinggi ini ditargetkan rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri 2021. Proses pengerjaan dijadwalkan dimulai pada Jumat (22/1/2021).
Berbagai antisipasi antrian kendaraan telah dilakukan pihak kepolisian, salah satunya menempatkan personel di lokasi jembatan. Selain itu, untuk menghindari macet, pengendara bisa memilih dua jalur alternatif yang tersedia.
Di antaranya, melewati jalur Sicincin-Malalak. Namun kondisi jalur di Malalak ini kurang baik, apalagi dalam kondisi cuaca hujan. Sangat rawan akan terjadi longsor.
Kemudian jalur alternatif lainnya melewati Sitinjau Laut yang akan tembus ke persimpangan masuk Kota Padang Panjang. Hanya saja melewati jalur ini tentu akan memakan waktu tempuh yang cukup lama. (Irwanda/Ela)