Langgam.id - Kepolisian Resor (Polres) Padang Panjang terus melakukan penyelidikan terkait penyebab insiden jatuhnya rangkaian sound system dan speaker di Lapangan GOR Khatib Sulaiman, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar) yang merenggut satu nyawa dan empat korban luka-luka.
Kasat Reskrim Polres Padang Panjang AKP Hidup Mulya mengatakan, hingga kini, pihaknya masih mengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) yang terkait dalam insiden ini. Ia belum bisa memastikan apakah ada unsur kelalaian yang menjadi pemicu jatuhnya rangkaian sound system itu.
“Terkait penyebab jatuhnya, masih dalam penyelidikan. Tapi kami sudah meminta keterangan beberapa orang saksi yang berada di lokasi,” kata AKP Mulya saat dihubungi langgam.id, Senin (26/8/2019).
Selain saksi, sejumlah orang yang bertanggungjawab dalam kegiatan Kemah Budaya Nasional (KBN), juga telah dipanggil petugas. Seperti pihak even organizer (EO) dan panitia acara tersebut. Pemanggilan sekaligus pemeriksaan untuk meminta keterangan.
Namun, lanjut AKP Mulya, beberapa pihak penanggungjawab dalam acara masih dalam tahap terperiksa atau sebagai saksi. Pihaknya belum menetapkan satu pun dari enam orang yang diperiksa sebagai tersangka.
“Kami sudah meminta keterangan beberapa orang yang bersangkutan dengan acara ini (KBN). Ada enam orang, mulai dari pemilik Cebek Sound, panitia penyelenggara, dan pekerja yang bertugas memasang panggung,” katanya.
Mulya mengungkapkan, penetapan tersangka baru bisa dilakukan setelah penyelidikan selesai dan diteruskan gelar perkara. Begitupun untuk penyebab pasti jatuhnya peralatan sound system tersebut.
“Nanti bisa kita cek dari penyelidikan kemudian gelar perkara terkait tersangka dan apakah adanya unsur kelalaian. Sampai sekarang kami baru pulbaket,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kasus jatuhnya jatuhnya rangkaian sound system dan speaker milik even organizer Cebek Sound ini terjadi pada Minggu (25/8/2019) pukul 08.39 WIB. Kejadian ini menimpa lima orang korban, satu di antaranya dinyatakan meninggal.
Korban meninggal adalah Rara Rizkyatul Hanif (12 tahun) merupakan murid SDN 03 Guguk Malintang, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar. Sedangkan empat orang lainnya mengalami luka dan telah dilarikan ke Rumah Sakit setempat.
Korban yang mengalami luka-luka antara lain, Niesya Defina Putri (11 tahun) dan Adina Raisa Claresta (11 tahun). Dua korban ini juga tercatat sebagai murid SDN 03 Guguk Malintang. Korban lainnya adalah Afrirona (27), staf TU di SDN 03 Guguk Malintang dan Afririani (28), guru honorer di SD tersebut.
Rangkaian sound system dan speaker ini bagian dari perhelatan KBN ke-X yang berlangsung di Kota Padang Panjang yang telah dibuka hari ini, Senin (26/8). Sedangkan peristiwa ini terjadi saat para peserta penari sedang melakukan gladi resik untuk tampil dalam pembukaan acara. (Irwanda/RC)