Pantauan dari Sumbar, Hilal 1 Ramadan Belum Terlihat

Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Hilal yang dilihat saat ini hanya 2 derajat 20 menit, masih kurang dari minimal, yaitu 3 derajat.

Pemantauan Hilal 1 Ramadan di Sumbar. (Foto: Rahmadi/Langgam.id)

Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Hilal yang dilihat saat ini hanya 2 derajat 20 menit, masih kurang dari minimal, yaitu 3 derajat.

Langgam.id - Kantor Wilayah kementerian Agama (Kemenag) Sumatra Barat (Sumbar) telah melakukan pantauan hilal untuk menentukan 1 Ramadan tahun 1443 Hijriah di dekat Pantai Padang di Gedung Dinas Kebudayaan (Disbud) Sumbar, Jumat (1/4/2022).

Pantauan dilakukan bersama dengan tim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang. Pemantauan menggunakan dua teropong dengan melihat ke arah matahari terbenam di Samudera Hindia.

Penyusun Bahan Hisab Rukyat Kanwil Kemenag Sumbar, Ihsanul Fikri menjelaskan, berdasarkan hasil pantauan dari teropong, tidak nampak hilal meski langit cerah di sebelah barat.

"Kondisi hilal tidak terlihat walau kita lihatsaat  langit cerah di sebelah barat, kondisi cahaya safak mengalahkan cahaya hilal, maka hilal tidak dapat terlihat," ujar Ihsanul, Jumat (1/4/2022).

Dari data yang dimiliki, kata Ihsanul, ijtima terjadi pada 13.27 WIB. Kemudian, matahari terbenam pada pukul 18.25 WIB. Sementara, ketinggian hilal sekitar 2 derajat miring ke arah selatan karena berada di selatan matahari.

Sementara, kriteria yang disepakati Kemenag RI, bahwa sepakat ketinggian minimal hilal itu 3 derajat, dan yang dilihat saat ini hanya 2 derajat 20 menit, sehingga masih kurang dari minimal.

"Jadi mustahil hilal itu apabila berada di bawah 3 derajat, kalau untuk menetapkan satu Ramadan nanti bakal diumumkan oleh Menteri Agama, kalau untuk kriteria hilal di sini, memang belum memenuhi, bahkan kurang," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi menjelaskan, memang di Sumbar sering sulit melihat hilal. Rintangannya, karena awan di atas Samudera Hindia.

"Parameter hilal kita tidak mungkin terlihat, karena tinggi hilal masih 2 derajat, secara saintifik, hilal sulit terlihat menurut parameter yang ada," ujarnya.

Dikatakan Suaidi, cuaca Sumbar sangat cerah, namun hilal tidak juga dapat terlihat. Kalau tinggi hilal minimal 6 derajat, maka pasti bisa dilihat oleh teropong.

Baca juga: Penjelasan Kemenag Soal Potensi Penetapan Awal Ramadan 2022 Berbeda

"Sumatra Barat ini berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, penuh awan, untuk saat ini kalau tingginya 6 derajat, pasti terlihat, sulit karena di bawah ufuk," katanya.

Dapatkan update berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Kasus dugaan korupsi pengadaan alat laboratrium Universitas Andalas (Unand) menimbulkan kerugian negara mencapai Rp3,571 miliar
Kerugian Negara dalam Kasus Dugaan Korupsi Unand Capai Rp3,5 Miliar
Mantan Wakil Rektor I Universitas Andalas (Unand) Dachriyanus ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi
Mantan Wakil Rektor Unand Ditetapkan sebagai Tersangka Korupsi
Dua pemain Semen Padang FC alami cedera jelang lawatan ke Persita Tangerang, Minggu besok (31/8/2025) pada pekan keempat Liga Super League
Menjamu PSBS Biak, Semen Padang FC Mulai Sesi Latihan Hari Ini
Ratusan KK Terdampak Kekeringan, BPBD Agam Bagikan Air Bersih
Ratusan KK Terdampak Kekeringan, BPBD Agam Bagikan Air Bersih
Demo DPRD Sumbar, Ojol Tuntut Keadilan atas Kematian Affan Kurniawan
Demo DPRD Sumbar, Ojol Tuntut Keadilan atas Kematian Affan Kurniawan
Massa aksi yang terdiri dari mahasiswa di Kota Padang unjuk rasa di Polda Sumbar menuntut reformasi Polri pasca insiden represif polisi
Demo DPRD Sumbar, Bemsi Waspadai Oknum Pemicu Kerusuhan