Langgam.id - Peringatan 11 tahun gempa yang meluluhlantahkan sejumlah daerah di Sumatra Barat (Sumbar), khususnya Kota Padang yang jatuh pada tanggal 30 September tidak digelar seperti tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah Kota Padang terpaksa harus mengadakan upacara peringatan secara virtual sebagai upaya mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Tahun ini, upcara di Tugu Gempa ditiadakan, hanya ada kegiatan sebatas tabur bunga saja. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan orang di masa Pandemi Corona, apalagi saat ini Kota Masuk masuk zona merah atau daerah dengan risiko penyebaran Covid-19 tinggi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Barlius, tabur bunga yang digelar di Tugu Gempa hanya diikuti jajaran Pemerintah Kota Padang. Kegiatan itu akan dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Padang, Hendri Septa.
"Kunjungan ke tugu gempa itu hanya untuk meletakkan karangan bunga dan tabur bunga oleh Pak Wali Kota yang diikuti jajaran pemko. Setelah itu, rombongan menuju ke rumah dinas untuk melaksanakan upacara secara virtual," ujarnya saat dihubungi Langgam.id, Selasa (29/9/2020).
Baca Juga: Peringati 10 Tahun Gempa Padang, 700 Plang Petunjuk Evakuasi Dipasang
Untuk upacara secara virtual, jelas Barlius, juga akan diikuti seluruh unsur Forkopimda serta insan relawan kebencanaan. "Kita berharap pada momentum 11 tahun gempa ini agar dapat mengingatkan masyarakat selalu waspada terhadap bencana alam," ungkapnya.
Lalu, Barlius juga berharap masyarakat memahami mitigasi bencana. "Bencana itu bisa saja sewaktu-waktu terjadi, kita berharap masyarakat paham mitigasi bencana agar dapat mengurangi risiko korban jiwa. Penyelamatan dan antisipasi bila terjadi itu perlu dipahami," katanya. (Irwanda/ZE)