Nelayan klaim temukan harta karun dari ‘Pulau Emas yang Hilang’ selama 700 tahun lalu miliki Kerajaan Sriwijaya.
Langgam.id - Nelayan mengklaim telah berhasil menemukan harta karun ‘Puluhan Emas yang Hilang’ selama 700 tahun lalu. Ditemukan cincin, perhiasan dan koin emas yang diduga berusia ratusan tahun.
Selain itu, terdapat patung Buddha bertatahkan permata yang diperkirakan senilai jutaan pound atau miliaran rupiah. Nelayan itu mengklaim telah berhasil menemukan harta karun dari Kerajaan Indonesia Kuni di Pulau Sumatra, yang di juluki ‘Pulau Emas yang Hilang’.
Melansir dari Daily Star pada Minggu (24/10/2021), harta karun tersebut diperkirakan milik peradaban Sriwijawa, kerajaan Buddha Melayu dari abad ke-7 dan ke-13. Dipercaya sebagai kerajaan terkaya di masanya, namun harta tersebut hilang secara misterius.
Para nelayan dan ahli, telah berusaha mencari harta karun tersebut selama lima tahun terakhir. Di Sungai Musi, Palembang pernah ditemukan lonceng biksu, batu permata, koin dan cincin emas.
Selain itu, nelayan juga mengklaim menemukan cincin emas dan permata kecil yang cantik dengan cakar. Cincin tersebut diyakini telah dikenakan oleh burung keramat. Ada pula ornamen kerbau dan penunggangnya 21,5 cm, segenggam manik-manik dan koin emas cendana.
Penemuan tersebut tidak diragukan lagi sebagai harta berharga peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang telah hilang selama berabad-abad.
“Para penjelajah hebat telah berburu tinggi dan rendah untuk Sriwijaya sejauh Thailand dan India, semuanya tidak berhasil,” kata Dr Sean Kingsley, seorang arkeolog maritim Inggris, kepada Daily Mail.
“Bahkan di Palembang, lokasi tradisional kerajaan yang lenyap, para arkeolog gagal menemukan cukup tembikar untuk membanggakan bahkan sebuah desa kecil. Sriwijaya, kerajaan terakhir yang hilang di bumi, dengan iri menjaga rahasianya,” tambahnya.
Selama lima tahun terakhir para arkeolog juga telah melakukan pencarian mengenai harta peninggalan kerajaan tersebut. Namun hasil penemuan tersebut diperkirakan hanya sebagian kecil dari harta Kerajaan Sriwijaya.
“Koin dari semua periode, patung emas dan Buddha, permata, segala macam hal yang mungkin Anda baca di Sinbad the Sailor dan mengira itu dibuat-buat. Ini benar-benar nyata,” jelas Dr Kingsley.
Menurut laporan MailOnline, Sriwijaya bukan hanya sebuah kerajaan. Namun juga sebagai kerajaan maritim dan komersial yang berkembang antara abad ke-7 dan ke-13. Kerajaan tersebut dipercaya sebagai kerajaan terkuat pada masanya dan memiliki kekayaan yang berlimpah.