Nasi Kapau Menggugah Selera Turis Mancanegara dalam Festival Wisata di Bali

Nasi Kapau Menggugah Selera Turis Mancanegara dalam Festival Wisata di Bali

Turis mancanegara membeli nasi kapau di Bali. (Foto: Hasril Chaniago)

Langgam.id - Nasi Kapau khas dari Nagari Kapau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar) menggugah selera para turis mancanegara, pengunjung sebuah festival wisata di Bali.

Acara tersebut bertajuk Suara Fest Bamboo Elementum Fair. Kegiatan ini digelar pegiat wisata Bali di kawasan Pantai Nyanyi, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali pada 14-15 Mei 2022 ini.

Wartawan Senior Sumbar Hasril Chaniago yang menghadiri festival tersebut pada Sabtu (14/5/2022) mengatakan, 500 porsi nasi kapau yang disediakan di hari pertama sudah habis pada sore hari.

"Senang juga menyaksikan masakan Padang bersanding dengan masakan mancanegara. Dan ternyata laku, sangat diminati pengunjung yang 75 persen adalah turis mancanegara," kata Hasril.

Nasi kapau disajikankan Ferdimet Abadi, seorang perantau Minang yang membuka usaha kuliner di sana.
"Ferdimet menghadirkan Kabunku Cafe miliknya, menyajikan Nasi Kapau Padang Food serta snack pisang goreng dan singkong goreng, donat kentang dan kopi. Tiga cafe lain menyanyikan masakan Bali, vegetatian, dan masakan Italia," tutur Hasril.

Festival selama dua hari tersebut, menurutnya, merupakan pertunjukan seni dan musik yang didominasi bahan bambu. Acara menampilkan sejumlah grup musik, mulai grup lokal, domestik, hingga kelas dunia.
Selain menikmati seni dan musik, pengunjung juga bisa makan dan minum dari kafe yang sediakan, termasuk Kabunku Cafe."Mereka hadir untuk merayakan kembali bangkitnya pariwisata Bali pasca 2 tahun pandemi," ujarnya.

Kreativitas praktisi wisata di Bali, menurut Hasril, layak jadi contoh bagi daerah lain, termasuk Sumbar. Lokasi tempat festival digelar merupakan lahan kosong yang rencana akan dibangun jadi sebuah resort.

"Meskipun masih dalam persiapan pembangunan, para insan kreatif Pariwisata Bali sudah menggagas sebuah festival di atas lahan kosong tersebut. Belum dibangun sudah menyedot pengunjung," kata Hasril.

Fetival tersebut, menurutnya, terbilang sukses. Dari 3 ribu tiket yang disediakan penyelenggara, semuanya ludues H-1 pertunjukan. Padahal harga tiketnya tidak murah. Rp262.500 untuk kunjungan satu hari dan Rp412.500 untuk tiket terusan 2 hari.

"Untuk membangun pariwisata nampaknya kita harus serius belajar ke Bali. Bayangkan, tempat yang belum dibangun saja sudah mampu menyedot pengunjung. Soal keindahan, banyak lokasi lebih indah di Sumatra Barat. Mungkin kita kurang kreatif dan agak miskin gagasan," katanya. (*/SS)

Dapatkan update berita wisata – berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Ikuti berita terbaru dan terkini dari Langgam.id. Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

Susun Ranperda Perhutanan Sosial, DPRD Sumbar: Agar Hutan Lestari Sekaligus Dorong Ekonomi
Susun Ranperda Perhutanan Sosial, DPRD Sumbar: Agar Hutan Lestari Sekaligus Dorong Ekonomi
Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi mengatakan, kebakaran lahan di Pessel yang saat ini tersebar di delapan titik, sudah 95 persen
100 Ha Lahan di Pessel Terbakar, Dishut Sumbar Masih Selidiki Penyebabnya
Luas lahan sawah di Sumatra Barat (Sumbar) pada 2022 lalu mencapai 199.988,07 hektare. (Ha). Jumlah meningkat dibandingkan pada 2021
Bukan Solok, Ini Daerah yang Memiliki Lahan Sawah Terluas di Sumbar
Peringati HUT Tagana di Dharmasraya, Mensos: Kerja Mereka Paling Berat, Honor Cuma Rp250 Ribu
Peringati HUT Tagana di Dharmasraya, Mensos: Kerja Mereka Paling Berat, Honor Cuma Rp250 Ribu
UNESCO Tetapkan Arsip Pidato Bung Karno Menjadi Warisan Dunia
UNESCO Tetapkan Arsip Pidato Bung Karno Menjadi Warisan Dunia
Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Payakumbuh mengakibatkan sebuah pohon manggis yang berumur 80 tahun tumbang.
Hujan Disertai Angin Kencang Landa Payakumbuh, 3 Pohon Tumbang