Musim Menetas Ular, Warga Sumbar Diminta Waspada Tempat Lembab

Ular

Ilustrasi. (pixabay)

Langgam.id - Penemuan ular marak terjadi di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) sejak beberapa pekan terakhir. Hal ini membuat warga menjadi was-was hingga Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) pun turun tangan mengevakuasi beragam jenis hewan reptil itu.

Setidaknya, sejak November hingga Desember 2019, Dinas Damkar Padang telah mengevakuasi 10 ekor hewan berbahaya, mulai dari ular hingga biawak. Hewan-hewan ini ditemukan masuk ke permukiman warga. (Baca juga: Petugas Tangkap Ular Sanca 3 Meter di Air Pacah Padang)

"Sampai saat ini sudah sepuluh ekor hewan berbahaya yang kami amankan terdiri dari ular kobra, piton, ular pucuk, dan biawak," ujar Kepala Bidang Operasional Damkar Kota Padang, Basril, Selasa (24/12/2019).

Basril mengungkapkan, hewan yang telah dievakuasi kemudian diserahkan ke komunitas pecinta reptil hingga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar. Damkar hanya proses penangkapan sesuai laporan warga yang telah resah.

"Kami tetap bersiaga dan merespon cepat ketika menerima informasi dari warga. Karena keberadaan hewan berbisa seperti ular tersebut akan membahayakan keselamatan jika berada di lingkungan penduduk," katanya.

Penangkapan ular yang terkahir dilakukan Damkar Padang terjadi pada Minggu (22/12/2019) kemarin. Saat itu, diketahui ular kobra berada di teras rumah warga di Jalan Kenanga, Air Dingin, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah.

Damkar Padang dengan mudah menangkap ular kobra sepanjang satu meter tersebut dengan alat sederhana. Selanjutnya, hewan berbisa yang ditangkap diserahkan ke komunitas pecinta reptil di Kota Padang.

Sementara menanggapi fenomena maraknya kemunculan ular, Pengamat Reptil dan Amphibia, Djong Hon Thing, mengatakan hal tersebut terjadi karena ular dalam masa penetasan telur. Hal ini membuat ular dari berbagai jenis berkembang biak secara banyak.

Selain itu, kata Djong, faktor cuaca juga menjadi salah satu penyebab. Apalagi, hewan reptil sejenis ular akan hidup dan berkembang di lokasi yang lembab. Menurutnya, fenomena kemunculan ular ini merata terjadi di Indonesia.

"Tidak hanya Kota Padang, tapi beberapa daerah lainnya. Karena memang lagi masa penetasan telur dalam berkembang biaknya ular. Telur-telur sebelumnya yang telah keluar dari si induk kemudian di dua bulan ini menetas," katanya.

Djong mengimbau kepada masyarakat agar dapat menutup lubang-lubang di sekitar rumah yang disinyalir dapat menjadi tempat persembunyian ular. Selain itu, jaga kebersihan di lingkungan sekitar. (Irwanda/ICA)

Baca Juga

Pemprov Sumbar Gelar Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Cabai Merah di 7 Kabupaten Kota
Pemprov Sumbar Gelar Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Cabai Merah di 7 Kabupaten Kota
Apel Bersama Wako Padang, Pasukan Damkar Unjuk Cara Kendalikan Ular
Apel Bersama Wako Padang, Pasukan Damkar Unjuk Cara Kendalikan Ular
Berita Payakumbuh  – berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Seekor ular dievakuasi petugas Dinas Damkar Payakumbuh dari kloset kamar mandi
Ular Piton 2 Meter Ditemukan di Kloset Kamar Mandi Sebuah Toko di Payakumbuh
Pemutihan Pajak Kendaraan di Pasaman Barat Berlangsung Hingga Juni
Pemutihan Pajak Kendaraan di Pasaman Barat Berlangsung Hingga Juni
aliansi-mahasiswa-di-unand-minta-pimpinan-perpanjang-waktu-pembayaran-spp
Aliansi Mahasiswa di Unand Minta Pimpinan Perpanjang Waktu Pembayaran SPP
Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Petugas Damkar mengevakuasi ular piton di dalam bangkai kapal di Batang Arau.
Damkar Evakuasi Ular Piton dari Bangkai Kapal di Batang Arau Padang