Mulai Semrawut, Lapak Pedagang di Batang Agam Payakumbuh Dipindah dari Jalan

Mulai Semrawut, Lapak Pedagang di Batang Agam Payakumbuh Dipindah dari Jalan

Satpol PP memindahkan lapak pedagang dari badan jalan di kawasan Batang Agam. (Foto: payakumbuhkota.go.id)

Langgam.id - Kawasan wisata Batang Agam, Kota Payakumbuh mulai semrawut karena adanya lapak pedagang di badan jalan. Pemerintah Kota (Pemko) pada Kamis (9/7/2020) memindahkan 35 lapak pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan atau mengenai badan jalan di kawasan wisata itu.

Lapak PKL dipindahkan ke tempat yang memiliki ruang tersedia, tepatnya di dekat jembatan merah Batang Agam. “Kita baru menata menurut aturan yang berlaku. Secara umum, PKL dilarang berjualan di badan jalan atau mengenai badan jalan sehingga terjadi penyempitan jalan dan kesemrawutan,” kata Kasatpol PP Devitra, sebagaimana dirilis situs resmi Pemko Payakumbuh.

Menurutnya, saat ini aset dan pengelolaan Batang Agam masih milik Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) V. Namun, sudah ada MoU dengan Pemko Payakumbuh untuk pengelolaannya sementara pembangunan penataan kawasan Batang Agam tahun ini masih berlangsung. "Aturan harus diikuti oleh pedagang agar warga yang berkunjung ke sana tidak terganggu dan ada kerapian serta kebersihan Batang Agam yang bisa dirasakan," ujarnya.

Baca Juga: Batang Agam Makin Ramai Dikunjungi, Pemko Payakumbuh Siapkan Pengelolaan Mandiri

Menurutnya, ke depan akan ada aturan yang dibuat Pemko melalui OPD terkait terhadap PKL, lokasi parkir dan tempat lainnya. "Personel Satpol PP sengaja kita tempatkan untuk patroli penertiban setiap hari baik untuk PKL, penertiban sampah, keamanan, dan penyakit masyarakat baik siang maupun malam,” terang Devitra.

Warga Payakumbuh Seprianto mengapresiasi langkah yang diambil Satpol PP. Dikatakannya meski Batang Agam belum sepenuhnya milik Kota Payakumbuh, namun tujuan dirapikan pedagang ini bagus.

“Batang Agam secara fisik dibangun sangat bagus dan rancak. Kalau bisa jangan dampai pedagang semerawut. Tempat berdagang harus tertata rapi dengan baik mulai dari penampilan berdagangnya, sehingga apa yang dihidangankannya pun bersih,” katanya.

Dellintha, warga lainnya turut menyampaikan tanggapan positif dan acungan jempol kepada Satpol PP atas langkah pemindahan lapak PKL dari badan jalan ini. “Bagus, tujuannya untuk kepentingan bersama. Jangan biasakan pedagang melanggar perda. Bila pedagang mau tertib, pengunjung tertib buang sampah pada tempatnya, maka setiap orang datang akan senang melihat Batang Agam ini. Tidak acak-acakan, tertata dengan rapi. Perlu kita sadari SDM kita harus melek bagaimana mencari keuntungan, tapi jangan sampai merugikan orang lain,” katanya. (*/SS)

Baca Juga

Festival Maek Mengungkap Misteri Peradaban Dunia
Festival Maek Mengungkap Misteri Peradaban Dunia
Langgam.id - Bupati Kabupaten Agam, Andri Warman mengungkapkan keinginannya terkait pengelolaan Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau.
Mantan Anggota DPR RI Taslim Soroti Keramba Jaring Apung yang Rusak Keindahan Danau Maninjau
Team Miminku dan Rudi Maulana
Agensi Digital Marketing Miminku.id Pertama di Sumatera, Inovasi Pemberdayaan Perempuan Asal Payakumbuh
Kepala Kantor Kemenag Kota Payakumbuh, Joben mengatakan, pada Idul Adha 1444 H ini, ada total 1.564 ekor hewan kurban yang akan disembelih
Pemko Payakumbuh Gelar Salat Idulfitri 1445 H di Halaman Balai Kota
Ketua DPRD Sumbar Supardi mengajak masyarakat untuk menghindari berbagai jenis sogokan dalam pemilihan calon kepala daerah. Menurutnya Kota
Ketua DPRD Sumbar Ajak Warga Payakumbuh Bijak dalam Menentukan Sikap dalam Pilkada
Belatung Menggeliat pada Tumpukan Sampah di Padang Kaduduk Payakumbuh
Belatung Menggeliat pada Tumpukan Sampah di Padang Kaduduk Payakumbuh