Mucikari Ibu dan Anak di Padang Pasang Tarif Layanan Seks Rp300 Ribu

Mucikari prostitusi di kota Padang

Ibu dan anak (berbaju orange) tersangka kasus prostitusi di Padang saat diperiksa polisi. (Foto: Irwanda)

Langgam.id - Bisnis prostitusi yang dilakoni H (54) dan D (30) berakhir di tangan jajaran Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Polda Sumbar). Ibu dan anak ini telah ditetapkan tersangka atas kasus dugaaan tindak pidana perdagangan manusia.

Mereka terbukti berbisnis prostitusi dengan melibatkan para wanita untuk di jual kepada lelaki hidung belang. Bahkan dari tiga pekerja seks yang ikut diamankan, satu di antaranya anak di bawah umur.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, mengatakan tersangka mematok tarif untuk laki-laki yang ingin berkencan seharga Rp300 ribu. Anak tersangka berinisial D, berperan mencari lelaki yang ingin berkencan dengan korban.

"Jadi tarifnya sekali kencan itu Rp300 ribu, kemudian dibagi rata. H yang selaku mami mendapat Rp150 ribu dan para wanita yang korban ini juga Rp150 ribu," ujar Satake Bayu, Selasa (14/1/2020) malam.

Ia menyebutkan, untuk menutupi kedok bisnis prostitusinya tersangka bermodus membuka usaha makanan di depan kediamannya. Usaha makanan itu selalu buka pada malam hari.

"Eksekusi juga dilakukan di kediaman tersangka yang juga dijadikan indekos bagi para wanita. Dari pengakuan tersangka baru menjalankan bisnis prostitusi selama lima bulan," katanya.

Untuk para wanita yang diperdagangkan, kata Satake Bayu, mayoritas merupakan warga Sumbar. Ia tidak menemukan adanya pendatang atau wanita yang berasal dari luar provinsi.

Hingga kini, ketiga wanita yang menjadi korban telah dikirim ke Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi, Kabupaten Solok. Sementara kedua tersangka H dan D telah mendekam di sel tahanan Polda Sumbar.

"Kami masih terus melakukan penyidikan terkait adanya korban-korban lain yang diperdagangkan tersangka. Apalagi, korban yang masih berada di bawah umur," tuturnya.

Sebelumnya, warga di sekitar kediaman tersangka yang berlokasi di Jalan Adinegoro, Lubuk Buaya, Kecamatan Kota Tangah, Kota Padang itu mengaku telah resah dengan aktivitas bisnis haram tersangka. Warga tak menampik, aktivitas prostitusi di rumah tersangka itu telah lama diketahui. mucikari padang

Namun, menurut warga, adanya bekingannya membuat masyarakat setempat tak dapat berbuat banyak. Penggerebekan yang dilakukan Polda Sumbar ini pun diapresiasi masyarakat. mucikari padang

"Memang sudah bertahun, di dalam rumah banyak ada 5 sampai 6 kamar. Dulu pijit tapi ternyata ada aktivitas lainnya. Orang sini sudah tahu, tapi enggak tahulah, bekingannya kuat," ujar Bujang (nama samaran) kepada langgam.id (Irwanda/ICA)

Baca Juga

Film pendek berjudul ‘Bhayang Terakhir' yang diproduseri Ketua Bhayangkari Polda Sumatra Barat (Sumbar) Nuzuarlita Permata Sari Harahap
Film Bhayang Terakhir Besutan Istri Kapolda Sumbar Juarai Lomba Video Kreatif Polri
Langgam.id - Polres Bukittinggi resmi naik tipe menjadi Polresta. Dikukuhkan Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) yang baru, Irjen Pol Suharyono.
Mutasi Jabatan di Polda Sumbar: 3 Kapolres Diganti, Sejumlah PJU Bergeser
Polda Sumatra Barat (Sumbar) bersama Pemerintah Kota Padang melaksanakan bakti kesehatan dalam rangka HUT Bhayangkara ke-79 tahun
Bakti Kesehatan Polda Sumbar HUT Bhayangkara ke-79: Donor Darah hingga Operasi Katarak
Laporan dugaan pencurian tanah timbunan milik Effendy disamping Pabrik Es Kristal 99 di Jalan Air Dingin, Koto Tangah, Kota Padang,
Kasus Pencurian Tanah Timbunan di Padang, Korban Minta Keadilan
Mutasi Polri, Brigjen Solihin Jadi Wakapolda Sumbar
Mutasi Polri, Brigjen Solihin Jadi Wakapolda Sumbar
Logo 'Polantas Sumbar Rancak Bana', Penuh Makna dan Budaya Minang
Logo 'Polantas Sumbar Rancak Bana', Penuh Makna dan Budaya Minang