Merasa Tidak Bahagia, Mantan Pengacara di Rusia Ini Putuskan Hidup di Hutan

Potret Yuri, pengacara yang memilih hidup di hutan. [facebook/NasDaily]

Potret Yuri, pengacara yang memilih hidup di hutan. [facebook/NasDaily]

Defenisi hidup yang menyenangkan memang memiliki defenisi yang berbeda di setiap orang. Seperti halnya yang dilakukan oleh pemuda dari Rusia ini.

Langgam.id - Kehidupan di tengah kota memang tak selalu menyenangkan dan mengembirakan, seperti halnya yang dirasakan oleh mantan pengacara ini, Yuri.

Saat ini, ia memutuskan untuk tinggal di dalam hutan dengan membuat sebuah rumah di bawah tanah.

Hal ini ia lakukan karena ia merasa tidak senang, dengan pekerjaan yang sudah menjadi rutinitas hariannya pada 10 tahun yang lalu.

"Dulu aku tinggal di kota, sama seperti banyak orang, aku bekerja dan menyewa apartemen. Lama-lama aku bosan dengan semua itu, dan merasa bukan diriku sendiri" ujarnya saat tengah diwawancarai dalam postingan Nas Daily Bahasa Indonesia

Baca juga: Fakta Butter, Lagu BTS yang Diputar di Pembukaan Final EURO 2020

Hal itulah yang membuatnya mengambil keputusan besar untuk meninggalkan pekerjaan, apartemen dan juga keluarganya.

Pada awalnya, Yuri memutuskan untuk tinggal di dalam tenda saja, akan tetapi saat musim salju datang, ia harus membuat sebuah rumah agar tidak mati kedinginan.

Hutan yang berjarak 100 km dari Moskow ini, telah berhasil membuatnya nyaman untuk menetap, bahkan saat ini ia sudah memiliki fasilitas rumah seperti orang biasanya.

"Lihatlah rumahku, ini kompor yang aku gunakan untuk memasak dan juga menghangatkan rumah. Aku punya dapur kecil disana dan westafel untuk mencuci piring, aku juga punya makanan dan barang barang disini. Sedangkan Ini tempat kerja ku, Aku Streaming dari sini, dan ada beberapa tempat untuk meletakkan kamera dan barang barang kecil lainnya", ungkapnya dengan wajah yang sumringah.

Ia merasa tidak pernah kekurangan, bahkan saking hebatnya ia sudah memiliki panel surya sendiri, sehingga bisa dimanfaatan untuk dapurnya.

Sejak memutuskan untuk tidak lagi menjadi seorang pengacara, Yuri mendedikasikan dirinya sebagai pustakawan, bahkan ia juga membuatkan rumah dari sebuah mobil untuk menyimpan koleksinya tersebut.

"Aku punya ribuan buku, di perpustakaan ku punya cukup buku, dan cukup ruang di rumah. Jadi aku memutuskan untuk membangun rumah mobil", ujarnya

Namun, di perpustakaan ini orang yang berkunjung tidak dapat membeli, namun jika mereka mau bisa menukarkan buku tersebut dengan bacaan lainnya. Hal itu ia lakukan agar orang-orang banyak mengetahui tentang literatur Rusia.

Hal ini tentu membuat Yuri bahagia, bahkan ia berpikir bahwa hidup di kota hanyalah salah satu cara untuk hidup. Maka jika merasa tidak senang dengan kehidupan sekarang, mungkin saja kita membutuhkan cara yang baru dalam menjalani kehidupan.

Tag:

Baca Juga

Foto tidak senonoh diduga Wali Nagari Guguak VII Koto Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar) YR, beredar di media sosial dan viral.
Foto Tak Senonoh Beredar dan Viral, Wali Nagari Guguak VIII Koto Didesak Mundur
Lagu Minang berjudul Mimpi Parintang Rusuah yang dinyanyikan oleh Al Arifin tersebut, akhir-akhir ini viral di media sosial, terutama
Viral Usai Erupsi Gunung Marapi, Lagu Mimpi Parintang Rusuah Rupanya Dirilis Sejak 2019 Lalu
Kadisdik Limapuluh Kota, Afri Efendi, mangkir dua hari berturut-turut saat dipanggil DPRD. Pemanggilan itu terkait dengan video viral
Kadisdik Limapuluh Kota 2 Kali Mangkir Dipanggil DPRD Soal Murid SD Berkata Kasar ke Guru Viral
Aksi heroik seorang pria berbaju hitam yang melakukan penyelamatan terhadap bus ANS yang mengalami rem blong di kawasan Sitinjau Lauik.
Pria Penyelamat Bus di Sitinjau Lauik Dapat Tawaran Pekerjaan dari Pengusaha Tajir, Digaji Rp10 Juta
Baru-baru ini di media sosial viral aksi heroik seorang pria yang melakukan penyelamatan terhadap bus ANS yang rem blong di Sitinjau Lauik
Viral Aksi Heroik Pria Lakukan Penyelamatan Bus ANS yang Alami Rem Blong di Sitinjau Lauik
Langgam.id - Telah terjadi pemaksaan kepada dua mahasiswi asrama Unand dengan melakukan secara paksa tindakan pengguntingan celana mahasiswi.
Pemaksaan di Lingkungan Kampus? Kemunduran Berpikir!