Mengenal Sabai dan Midun, Robot Pelayan Kafe Buatan Diniyyah Puteri Padang Panjang 

robot

Dua robot karya santri Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang. (foto: Kominfo Padang Panjang)

Langgam.id - Santri Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang beberapa waktu lalu berhasil menciptakan Cafe Robotik Arfa. Kafe pertama di Indonesia dengan menggunakan pelayanan robot ada di pondok pesantren ini.

Dua robot pelayan kafe tersebut diberi nama Sabai dan Midun. Karya dan inovasi santri Diniyyah Puteri ini telah diresmikan Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumbar Hendri dalam kegiatan Display Proyek Santri di Gedung Pertemuan Zainuddin Labay, Kamis lalu (18/2/2021).

Ra’an Shalihan seorang guru yang mengajar di Ponpes Diniyyah Puteri bersama santrinya berhasil membuat robot pelayan kafe tersebut.

Menurut Ra'an, nama Sabai dan Midun diberikan kepada kedua robot tersebut karena merupakan sejarah dari Sumbar. "Nama ini juga yang akan mengingatkan kembali ingatan masyarakat kepada daerah Minangkabau,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, bahwa membuat sebuah robot itu, tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dipelajari dan dipahami agar robot tersebut bisa diandalkan.

Baca juga: Santri Diniyyah Puteri Padang Panjang Ciptakan Robot Pelayan Kafe

"Kami butuh waktu dua bulan untuk membuat Sabai. Dia dikendalikan menggunakan remote kontrol yang kami hubungkan dengan stik permainan game PS. Jadi apabila nanti ada pelanggan yang akan meminta sesuatu, Sabai bisa langsung antarkan ke sana," katanya.

Namun untuk Midun terang Ra'an, butuh waktu lama bagi mereka mengerjakannya. Sebab Midun berjalan menggunakan sensor garis (line follower digital).

"Membuat Midun ini kami membutuhkan waktu selama tiga bulan lebih. Karena Midun berjalan menggunakan sensor. Dia bisa berjalan apabila ada garis hitam yang akan diikutinya," tuturnya.

Ia mengatakan, bahwa pengalaman paling sulit yang dirasakannya ketika mengajarkan kepada 9 orang santrinya untuk melakukan las pada bodi robot, memotong bahan robot dan merakitnya agar terlihat seperti robot.

Santri tersebut yaitu Majda Syarif, Wirzakhairunnisa, Nadda Tykia Vlima, Zakia Khofifah, Risa Nazifa Kathin, Syakilla Dwiva, Sitinurdea Nita, Faraas Zahira, dan Arifa Luthfiyah.

"Anak-anak ini pemula semua. Jadi mereka harus diajarkan dulu. Apalagi saat melakukan las, mereka tidak tahan dengan percikan api las. Jadi mereka melihat dengan cara menggunakan kamera HP, bagaimana proses untuk las ini. Namun di balik semua itu, mereka bisa melaluinya dan terciptalah Sabai dan Midun ini," ujarnya.

Ra'an menambahkan, Sabai dan Midun juga memiliki voice record yang dihubungkan melalui MP3 player, menggunakan micro SD. Sehingga robot ini bisa mengucapkan kalimat “Assalamualaikum, selamat menikmati, terima kasih dan sampai jumpa kembali”. (*/yki)

Baca Juga

Jalur Padang Panjang-Bukittinggi tidak bisa dilewati kendaraan akibat banjir lahar dingin yang terjadi di Aia Angek, Kecamatan X Koto,
Banjir Lahar Dingin Tutup Badan Jalan, Jalur Padang Panjang-Bukittinggi Tak Bisa Dilewati
Harga sayur-sayuran di Kota Padang Panjang mengalami kenaikan akibat erupsi Gunung Marapi yang menyebabkan paparan abu vulkanik selama
Harga Sayuran di Padang Panjang Naik Akibat Dampak Abu Vulkanik Gunung Marapi
Padang Panjang Siapkan Beras SPHP di Lima Lokasi untuk Antisipasi Kenaikan Harga Beras
Padang Panjang Siapkan Beras SPHP di Lima Lokasi untuk Antisipasi Kenaikan Harga Beras
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi Sumatra Barat (Sumbar) tercatat 0,57 persen secara bulanan pada November 2023.
Padang Panjang Pertahankan Warung Sembako untuk Kendalikan Inflasi 2024
Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Padang Panjang diimbau untuk mengurus sertifikasi halal. Saat ini diterbitkan Badan
UMKM di Padang Panjang Diimbau Urus Sertifikasi Halal
Padang Panjang Gerakkan Tanam Cabai di Pekarangan
Padang Panjang Gerakkan Tanam Cabai di Pekarangan