Mengenal Lebih Dekat Sari Lenggogeni, Srikandi Promosi Pariwisata Sumbar

Mengenal Lebih Dekat Sari Lenggogeni, Srikandi Promosi Pariwisata Sumbar

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sumbar Sari Lenggogeni. [Foto: Instagram Riery]

Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Mengenal Lebih Dekat Sari Lenggogeni, Srikandi Promosi Pariwisata Sumbar.

Langgam.id - Sari Lenggogeni bukan nama asing di dunia pariwisata, khususnya Sumatra Barat (Sumbar). Sari, yang juga merupakan akademisi dari Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (Unand) ini baru saja didapuk menjadi Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sumbar oleh Gubernur Mahyeldi.

Mahyeldi menaruh harapan besar pada BPPD untuk melakukan promosi pariwisata Sumbar ke depannya. Ini tentu bukan kerja semalam tuntas. Banyak hal yang mesti dipersiapkan.

Dalam wawancara bersama Langgam.id, Senin (28/3/2022), Sari membicarakan banyak hal. Mulai dari masa kecil, liku saat menempuh pendidikan, hingga prospek pariwisata Sumbar kedepan.

Menjual Jambu Milik Tetangga

Sari Lenggogeni lahir di Jakarta, 14 Oktober 1979 silam dari pasangan Djusar Sulin (alm) dan Agustin Darwis. Djusar merupakan guru besar dokter kandungan pada Fakultas Kedokteran Unand.

Sari punya darah Pariaman tulen dari kedua orang tuanya. Sang ayah berasal dari Lubuk Alung. Sementara Agustin Darwis, ibu Sari, asli Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Namun, sebagian besar hidup keluarga Sari berada di Padang.

Tak sampai setahun mengenyam pendidikan taman kanak-kanak di Jakarta, setelah itu, Sari tinggal dan bersekolah di Padang. Hingga, ia menamatkan strata (S1) di Fakultas Ekonomi Unand pada 2002.

Sari merupakan satu-satunya anak perempuan dari enam bersaudara. Karena kondisi itulah, Sari mengaku sempat menjadi tomboi semasa kanak-kanak. "Saya waktu kecil tomboi, karena perempuan sendiri," ujarnya.

Walau lahir dari keluarga yang cukup mapan, semasa kecil, Sari pernah berjualan jambu milik tetangga. Kata Sari, tak ada yang membeli, kecuali penjual sate, yang, mungkin agak terpaksa.

Sebagai satu-satunya anak perempuan di keluarga, masa kecil Sari banyak dihabiskan untuk bermain di luar. Inilah yang kemudian membuat dirinya punya kemampuan menata emosional.

"Dari kecil diajarkan mandiri, dan memang selalu ingin mencoba dan merasakan kesusahan orang lain," katanya. Sari suka mengetahui sisi-sisi kehidupan yang tidak ia rasakan.

Cerita Sari, selepas lulus dari SMA 1 Padang, pada 1998 Sari melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Unand, dan lulus pada 2002. Pada masa kuliah inilah, untuk pertama kalinya Sari ikut andil dalam promosi pariwisata di Sumbar. Pada 2001, dia pernah didapuk jadi duta wisata Sumbar.

Dua tahun setelah lulus SI, pada 2004, Sari melanjutkan pendidikan magister dengan konsentrasi manajemen di Universitas Indonesia.

Minat pada dunia pariwisata juga mengantarkan Sari Lenggogeni terpilih untuk mengikuti fellowship program dari Nuffic Organization, dengan konsentrasi pemasaran perhotelan di Maastricht School of Management, Belanda, pada 2008 silam.

Sari tak ingin tanggung-tanggung dalam belajar. Pada 2011 ia kembali melanjutkan studi doktoral dengan konsentrasi pariwisata di University of Queensland, Brisbane, Australia, dan lulus pada tahun 2013.

Kecintaan pada Pariwisata

Sari Lenggogeni paham betul bahwa negara kepulauan ini punya potensi besar di bidang pariwisata, yang dapat menjadi pendobrak perekonomian masyarakat.

Ilmu yang bertahun-tahun ia timba di bidang pariwisata, tak ingin dibiarkan mengendap begitu saja. Ia bercerita, setelah menamatkan pascasarjana, Sari kembali mengabdi di almamater, Unand, sebagai akademisi.

Sejauh ini, Sari telah menelurkan puluhan karya tulis ilmiah yang tersebar di berbagai jurnal bereputasi internasional. Salah satunya menjadi kontributor dalam buku Ensiklopedia Pariwisata Dunia yang dieditori Prof. Jafar Jafari dari University of Winsconsin, USA.

Pada 2015 silam, ia juga meraih penghargaan sebagai pemakalah terbaik dalam Konferensi Internasional tentang Manajemen Bisnis dan Teknologi Informasi, di Singapura. Di tahun yang sama, Sari juga mendirikan Pusat Studi Pariwisata Unand, lembaga penelitian yang memberikan masukan terhadap kebijakan pemerintah di bidang pariwisata.

Selain itu, Sari juga sering menjadi pembicara dalam seminar dan pertemuan internasional untuk membahas isu pariwisata.

Reputasi itulah yang kemudian membuat dirinya ditunjuk sebagai salah satu staf ahli Komite Nasional Ekonomi dan Industri (KEIN) pada 2016-2018. Sari juga merupakan Konsultan Pariwisata Kementerian BUMN untuk Sinergi Pariwisata Sumbar pada tahun 2016-2017.

Prospek Pariwisata Sumbar

Dengan mengemban amanah sebagai Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sumbar, Sari melihat secercah harapan bagi pariwisata ranah Minang.

Ia menekankan konsep DNA pariwisata. Gagasan ini, jelas Sari, menekankan konsep pariwisata berbasis kearifan lokal. Sebab, selama ini masyarakat kerap mengabaikan identitas lokal, yang sebetulnya punya potensi pariwisata yang berkelanjutan.

"Kenapa kita tidak menjadikan kearifan lokal sebagai ikon wisata yang memberikan pengalaman bagi wisatawan? Ini yang harus ditekankan ke depannya di Sumbar," ujarnya.

Menurut dia, kearifan lokal di Sumbar punya prospek cerah menjadi ikon pariwisata. Seperti penggunaan istilah lokal, yang bisa mengingatkan orang dengan Sumbar.

"Seperti adanya brand dengan penyebutan khas Minangkabau, yang hari ini banyak dikembangkan milenial dengan sangat baik di era 4.0," kata Sari.

Sari berpandangan, kecintaan pada nilai-nilai lokal mesti digencarkan apabila Sumbar ingin dikenang sebagai daerah pariwisata yang meninggalkan pengalaman tersendiri bagi palancong yang datang.

Sumbar tidak seharusnya menjadikan ikon dan kebudayaan negara lain sebagai destinasi wisata lokal.

"Mengapa kita ikut memperkenalkan ikon negara luar, yang sudah terkenal, dan ini akan terus menguntungkan mereka," kata dia. Terkait hal ini, Sari enggan berkomentar banyak.

Selain penekanan konsep DNA destinasi, menurut dia, industri pariwisata perlu upaya serius, supaya dapat dikenal masyarakat luas. Yang terpenting dalam hal ini adalah kesiapan destinasi. Karena, promosi pariwisata tidak bisa asal promosi, tanpa adanya kesiapan yang matang.

Untuk itu, Sari menekankan kepada pemerintah untuk mempersiapkan pondasi awal tersebut. "Kita memilih destinasi yang siap untuk dipasarkan. Karena kita harus berbenah pada hal mendasar dulu, seperti kebersihan, fasilitas dan keramahan kita," ujarnya.

Baca juga: Sari Lenggogeni, Dosen Unand yang Kini Jadi Kepala Badan Promosi Pariwisata Sumbar

Selama memimpin BPPD, Sari akan berupaya mendorong sinergi di sektor pariwisata. Kemudian membangun citra pariwisata guna menggenjot angka kunjungan pelancong, baik dari luar maupun dalam negeri.

"Kita ingin mengutamakan visualisasi experience. Keindahan alam memang penting, tapi pengalaman yang diberikan kepada wisatawan akan menentukan apakah mereka kembali datang atau memperkenalkan tempat yang dikunjungi di tempat asalnya," tutur Sari.

Untuk itu, Sari menegaskan kesiapan pariwisata suatu daerah sebelum dipromosikan. Tidak bisa over promosi kalau daerah belum siap.

"Kalau destinasinya belum siap, saya tidak berani mempromosikannya. Mari kita siapkan dulu," Sari menegaskan.

Perlu kerja sama yang kuat untuk membangun iklim pariwisata yang bisa memberikan visualisasi exprience bagi wisatawan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Keratif (Menparekraf) Sandiaga Uno, ingin BPPD yang dipimpin Sari bergerak cepat.

"Tim unsur penentu BPPD harus gercep (gerak cepat), geber (gerak bersama) dan gaspol,” kata Sandi saat menghadiri pelantikan yang dilangsungkan di Auditorium Gubernuran, Sabtu (26/3/2022).

Dapatkan update berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Komisi III DPR RI akan mendatangi Polda Sumatera Barat (Sumbar) dan Polres Solok Selatan untuk meninjau langsung kasus penembakan yang
Komisi III DPR RI Akan ke Sumbar, Tinjau Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
Kapolda Sumatra Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono menegaskan akan mengambil langkah tegas dalam menangani kasus penembakan yang menewaskan
Kasus Penembakan di Polres Solsel, Kapolda Upayakan Pemberhentian Tidak Hormat Kepada Pelaku
Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono, mengonfirmasi kasus penembakan yang melibatkan dua perwira polisi di Solok Selatan.
Kapolda Sumbar: Kasus Penembakan di Solok Selatan, Tersangka Sudah Diamankan
Diduga Persoalan Tambang Ilegal, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Tewas Ditembak Rekannya
Diduga Persoalan Tambang Ilegal, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Tewas Ditembak Rekannya
Semen Padang vs PSM Berakhir Imbang
Semen Padang vs PSM Berakhir Imbang
Jabatan Gusti Chandra sebagai Direktur Kredit dan Syariah merangkap tugas Pjs Direktur Utama (Dirut) dan seluruh Direksi Bank Nagari,
Bank Nagari Siapkan Rp500 Miliar Ikut Danai Proyek Flyover Sitinjau Lauik