Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Terkadang, berburu Angpao itu terkesan meminta-minta. Bahkan, juga ada yang memaksa.
Langgam.id - Berbagi Angpao merupakan salah satu tradisi yang dilakonai masyarakat Tionghoa dalam perayaan tertentu, termasuk Imlek.
Bahkan, berbagi uang yang dibungkus dalam kemasan warna merah sebagai hadiah itu juga terus dilestarikan masyarakat Tinghoa di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) hingga saat ini.
Diketahui, Angpao biasanya diberikan kepada anak-anak oleh karib kerabat mereka saat perayaan Imlek.
Namun, di Kota Padang, tepatnya di Kelenteng See Hin Kiong, berburu Angpao menjadi kebiasaan anak-anak di sekitar. Mereka (anak-anak) akan meminta, meskipun terhadap orang yang tak dikenal.
Seorang pendagang di kawasan Kelenteng See Hin Kiong Padang, Sukirman mengatakan, tradisi berbagai Angpao saat Imlek ini menandakan adanya ketimpangan ekonomi.
Bahkan, kata Sukirman, anak-anak yang berburu Angpao terkesan meminta-minta. "Terkadang kesannya anak-anak ini meminta-minta, sampai ada yang memaksa. Sepatutnya kan tidak begitu," ujarnya kepada Langgam.id, Selasa (1/2/2020).
Pantauan Langgam.id di lokasi, terlihat sekitar puluhan anak memblokade gerbang masuk kelenteng.
Anak-anak yang berburu Angpao itu akan mengadang setiap orang keluar dari kelenteng usai sembahyang.
Seorang anak yang berburu Angpao di lokasi itu mengatakan, bahwa ia datang dari kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan.
Diperkirakan, jarak antara Kelenteng See Hin Kiong dari rumahnya sekitar enam kilometer bila merujuk pada google map.
Anak itu tak datang sendirian, ada puluhan bocah lain seumurannya yang menanti receh demi receh dari orang yang berkunjung ke Kelenteng See Hien Kiong tersebut.
"Saya sudah di sini sejak pukul 09.00 WIB. Kalau sampai sore, bisa dapat Rp50 ribu," ujar anak itu kepada Langgam.id.
Anak itu termasuk anak yang beruntung dari anak-anak lainnya, sebab dengan tubuhnya yang tinggi, ia lebih mudah menjangkau Angpau yang diberikan orang.
Sementara itu, Erni (37) yang merupakan warga setempat mengatakan, selam ini, keberadaan bocah-bocah pemburu Angpao itu tidak dipermasalahkan pengurus kelenteng ataupun warga Tionghoa yang datang.
Baca juga: Perayaan Imlek di Kelenteng See Hin Kiong Padang Tiadakan Cap Go Meh dan Pasar Malam
"Yang bikin malu itu, kadang anak-anak ini sampai berkelahi sesama mereka. Ada yang sampai mengulurkan tangan ke jendela mobil," kata Erni. (Nandito Putra)
—