Longsor di Sungai Pisang Padang, Akses Jalan Terganggu

Langgam.id-longsor

Personel BPBD Kota Padang melakukan evakuasi dan pembersihan material longsor. [foto: BPBD Kota Padang]

Langgam.id - Bencana longsor terjadi di kawasan Sungai Pisang, Kelurahan Teluk Kabung Selatan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Senin (25/10/2021) sekitar pukul 10.37 WIB.

Adanya longsor ini diketahui berdasarkan unggahan akun Instagram BPBD Kota Padang, @pusdalopskotapadang.

BPBD menyebutkan, dampak dari longsor ini yaitu menghambat sebagian jalan. BPBD menyebut kronologis longsor ini karena hujan.

"Regu C TRC BPBD Kota Padang dan masyarakat melakukan evakuasi dan pembersihan material longsor tersebut," tulis akun tersebut.

Saat ini, longsor tersebut sudah dibersihkan oleh Satgas Regu C TRC PB BPBD Kota Padang.

"Korban jiwa nihil, kerugian materil nihil," ungkap BPBD Kota Padang.

Baca juga: BMKG: Musim Hujan di Sumbar Akan Terjadi hingga April 2022

Diketahui, Gubernur Sumatra Barat (Mahyeldi) telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, dan longsor hingga Desember 2021.

BPBD Sumbar mencatat ada 16 kabupaten kota yang berpotensi tinggi bencana tanah longsor pada bulan Oktober. Masyarakat diimbau waspada terutama saat hujan.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur mengatakan pihaknya telah menetapkan ada 16 wilayah di Sumbar yang berpotensi tinggi terjadi pergerakan tanah yang bisa mengakibatkan longsor.

“Daerah yang berpotensi tinggi pergerakan tanah, dapat terjadi pergerakan tanah apabila curah hujan di atas normal, kemudian gerakan tanah lama juga dapat aktif kembali,” katanya Senin (11/10/2021).

Dia menjelaskan pergerakan tanah dengan potensi tinggi terjadi di hampir seluruh wilayah yaitu 16 kabupaten kota dari total 19 daerah di Sumbar.

Daerah berpotensi tinggi longsor yaitu Kabupaten Agam, Dharmasraya, Kepulauan Mentawai, Kota Bukittinggi, dan Kota Padang.

Kemudian longsor berpotensi tinggi juga terjadi di Kota Sawahlunto, Kota Solok, Kabupaten Solok, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok Selatan, dan Tanah Datar.

Hanya tiga daerah yang tidak tergolong berpotensi tinggi terjadi pergerakan tanah yaitu Kota Padang Panjang, Kota Pariaman, dan Kota Payakumbuh.

Sementara potensi longsor dalam skala menengah juga terdapat di 17 kabupaten dan kota. Hanya dua daerah yang tidak masuk dalam skala potensi menengah yaitu Kota Payakumbuh dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Baca Juga

Kerugian akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Pessel, Sumatra Barat (Sumbar), beberapa waktu lalu mencapai Rp1 triliun.
Kerugian Banjir dan Longsor di Pessel Capai Rp1 Triliun, Pemkab: Pendataan Terus Dilakukan
Semen Padang FC akan menghadapi PSPS Riau di laga kedua Liga 2 2022/2023 pada Senin. Laga tandang perdana Semen Padang FC pada musim
Manajemen Semen Padang FC Kantongi 3 Calon Pelatih, Ada dari Sumbar
Musibah longsor terjadi di tapian Danau Singkarak, tepatnya di daerah Tonggak Tujuah Kubangan, Nagari Kacang, Kabupaten Solok pada
Longsor di Tepian Danau Singkarak, Jalan Padang Panjang-Solok Tak Bisa Dilewati
Masa Tanggap Darurat Bencana di Pesisir Selatan Diperpanjang 14 Hari
Masa Tanggap Darurat Bencana di Pesisir Selatan Diperpanjang 14 Hari
Mayoritas penduduk Sumatra Barat (Sumbar) adalah beragama Islam. Oleh karena itu, hampir di semua kabupaten/kota di Sumbar ditemukan banyak
Berikut 10 Kabupaten/Kota dengan Jumlah Masjid Terbanyak di Sumbar
Raih Cumlaude, Bupati Dharmasraya Resmi Menyandang Gelar Magister Administrasi Publik dari Unand
Raih Cumlaude, Bupati Dharmasraya Resmi Menyandang Gelar Magister Administrasi Publik dari Unand