Langgam.id - Upaya menjaga dan melestarikan adat di Ranah Minang, Pemerintah Kota (Pemko) Padang menggelar lomba implementasi falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK) tingkat kecamatan hingga kelurahan di kota tersebut.
Kepala Bagian Setda Kota Padang, Jamilus mengatakan, adanya lomba implementasi ABS SBK di Kota Padang merupakan salah satu upaya mengantisipasi hal-hal negatif yang dapat merusak generasi penerus bangsa.
“Kami berharap penerapan ABS SBK dapat berjalan di seluruh kelurahan dan kecamatan yang ada di Kota Padang, sebab tantangan generasi penerus di Ranah Minang itu luar biasa,” ujarnya melalui rilis yang diterima Langgam.id, Jumat (20/9/2019).
Dijelaskannya, penilaian terhadap perlombaan implementasi ABS SKB, akan dilihat ketika adanya upacara-upacara adat. “Kita akan melihat daerah mana saja yang sudah berjalan dengan baik, itu dinilai ketika ada upacara adat, seperti pesta perkawinan ataupun kematian,” ungkapnya.
Nanti, kata Jamilus, tim penilai akan melihat daerah mana saja masih memakai simbol-simbol adat. “Simbol adat itu seperti masih adanya Rumah Gadang (rumah adat Minangkabau), adanya tempat belajar adat, tempat randai, pakaian adat dan lainnya. Lalu, juga dilihat apakah masih ada kelembagaan adat di daerah tersebut,” jelas Jamilus.
Ia menambahkan, meskipun Kota Padang merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatra Barat yang berkemungkinan menjadi kota maju dan modern, akan tetapi adat istiadat tetap akan dilestarikan. “Ini adalah upaya menyelamatkan generasi muda di masa mendatang,” kata Jamilus.’
Sebelum pelaksanaan lomba, Jamilus mengkalaim sudah mensosialisaikan perlombaan tersebut kepada masing-masing kecamatan yang ada di Kota Padang pada awal tahun 2019.
“Ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan perlombaan serupa. Tentunya kita ingin yang lebih baik lagi,” jelasnya. (*/ZE)