Langgam.id - Kue talam merupakan kudapan yang sudah tak asing oleh masyarakat Sumbar. Meski olahan kue talam tersebar di berbagai daerah dengan beragam variasinya. Namun Kue Talam Minang memiliki ciri khas terbuat dari bahan baku utama berupa singkong.
Makanan ini terdiri dari dua lapisan yakni lapisan putih (atas) dan lapisan cokelat (bawah). Lapisan atas berwarna putih dan terbuat dari bahan utama berupa santan. Lapisan bawah berwarna cokelat karena diolah dari singkong sebagai bahan utamanya.
Pada umumnya, makanan ini dicetak menggunakan loyang besi berbentuk persegi ataupun bulat. Saat akan dikonsumsi, kue talam lantas dipotong-potong persegi atau persegi panjang, lalu disajikan pada piring untuk disantap.
Paduan santan dan singkong, serta bahan-bahan tambahan lain membuat cita rasa kue talam pun semakin kaya. Tekstur yang legit dan manis dari olahan singkong parut dan gula merah berpadu dengan gurih dan lembutnya santan, garam, dan tepung beras.
Baca juga: Aneka Isian Lezat dalam Semangkuk Bubur Kampiun
Proses pembuatannya juga tidak terlalu sulit. Cukup merebus singkong hingga empuk, kemudian dilumatkan sampai halus. Selain itu, tepung beras hendaknya disaring terlebih dahulu supaya adonan kelak tak malah bergerindil.
Bahan-bahan lain lantas saling dicampurkan (diblender agar lebih menyatu) masing-masing untuk lapisan atas dan lapisan bawah. Adonan untuk lapisan bawah dituang ke dalam loyang besi, kukus sekitar 10 menit, lalu tuangkan adonan untuk lapisan atas pada adonan yang dikukus tadi, dan kukus kembali hingga matang merata.
Rasa kue talam yang manis bercampur lembut membuat makanan ini cocok disantap saat berbuka puasa. Namun, salah satu jenis kue klasik yang kerap disantap sebagai camilan ini rupanya sudah mulai jarang dijumpai.
Para penjual keliling biasanya menjajakan kue talam lengkap dengan cetakannya yang ditutupi kain. Jika ada pembeli, penjual tersebut lantas membuka cetakan, lalu memotong-motong kue sesuai banyaknya pesanan.(*/Ela)